Laporan Calon Reporter Tribun Jogja, Siti Umaiyah
TRIBUNNEWS.COM, JOGJA – Guna meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan masyarakaat terkait bencana alam, Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Badan Penanggulangan Benana Daerah (BPBD) Sleman mengukuhkan Desa Maguwoharjo sebagai Desa Tangguh Bencana (Destana).
Pengukuhan tersebut dilakukan di Lapangan Kradenan, Maguwoharjo, Sleman pada Kamis (26/4/2018), bertepatan dengan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional.
Tujuan dari pengukuhan tersebut, satu diantaranya adalah sebagai upaya mengubah cara pandang dalam menyikapi bencana yang semula responsive menuju preventif.
Sri Muslimatun, selaku Wakil Bupati Sleman yang turut hadir dalam pengukuhan 30 Tim Destana mengungkapkan masyarakat harus selalu siaga dan waspada terhadap adanya bencana alam.
“Masyarakat harus memiliki pengetahuan dalam menghadapi segala bencana. Kesiapsiagaan tersebut dapat bermanfaat dalam mengantisipasi dan meminimalisir jatuhnya korban jiwa,” ungkapnya.
Sri Muslimatun menjelaskan, Pemkab Sleman dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2018 setidaknya telah mengukuhkan sebanyak 41 Destana yang terdiri dari unsur Pemerintahan Desa, TNI/Polri, Tenaga Kesehatan, dan Para Relawan.
“Kabupaten Sleman terus mendukung pembentukan Destana. Para Tim Destana sebelumnya sudah dibekali keterampilan dan pengetahuan mengenai langkah-langkah mitigasi bencana,” jelasnya.
Sedangkan Kepala BPBD Sleman, Joko Supriyanto mengungkapkan pembentukan Destana merupakan langkah penguatan kelembagaan masyarakat berkaitan dengan pengurangan risiko bencana.
“Pembentukan Destana sebagai wujud kesiapsiagaan warga desa dalam menghadapi bencana. Kita dari BPBD Kabupaten Sleman berusaha mengimplementasikan dan mensinergikan berbagai elemen. Baik Pemerintah, Masyarakat, maupun Pengusaha,” terangnya.
Joko berharap, dengan ditetapkannya Desa Maguwoharjo sebagai Destana, dapat terwujud masyarakat yang tanggap, tangkas, dan tangguh dalam menghadapi bencana. (*)