News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Warga Resah Tiga Alur Sungai di Seruway Aceh Banyak Buaya

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Lorong Tanjung Lipat, Dusun Bukit Cinta, Gampong Peunaron Baru, Kecamatan Peunaron, Aceh Timur, Rabu (28/2/2018) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB, diterkam buaya saat mandi di aliran Sungai Peureulak.

TRIBUNNEWS.COM, KUALASIMPANG - Tiga cabang Sungai Tamiang, yakni Alur Pinang, Berango, Rajolak dan Sungai Air Masen kini banyak ditemukan buaya muara.

Jika tidak diantisipasi sejak dini, dikhawatirkan akan mengancam jiwa manusia.

Sekretaris Camat Seruway, Cakra Aji Winapati, Kamis (26/4/2018) mengatakan, dalam setahun terakhir, jumlah buaya di Sungai Tamiang khususnya di tiga alur tersebut semakin meningkat.

Dibuktikan dengan banyaknya buaya yang terlihat berjemur di tepi sungai.

"Petani sering menemukan buaya di tambak. Begitu juga pencari ikan juga sering menjumpai buaya di alur sungai tersebut. Padahal, beberapa tahun lalu buaya sangat jarang terlihat di kawasan ini," ujarnya.

Karena jumlahnya semakin banyak, buaya-buaya ini mulai berebut makanan dengan menyerang manusia yang beraktivitas di alur sungai tersebut.

Baca: Penyakit Diabetesnya Kambuh, Kedua Mata Zumi Zola Sulit Melihat

Seperti yang dialami seorang warga Sungai Kurok saat menjala ikan di pinggir sungai.

"Seorang warga Sungai Kurok meninggal akibat ditarik oleh buaya ke dalam sungai saat menjala ikan," kata Cakra Aji Winapati.

Ia pun berharap BKSDA Aceh dapat mengantisipasi populasi buaya muara di Sungai Tamiang ini, sehingga tidak memangsa manusia.

Datok Sungai Kurok II, Syaipul Bahri juga mengatakan jika jumlah buaya di kawasan itu terus bertambah.

Sementara makanannya berupa ikan berkurang karena banyak warga juga mencari ikan di kawasan ini.

Baca: Lansia di Jepang Ditipu Seseorang yang Mengaku Anak Sulungnya Sebesar 112 Juta Yen

Akibatnya potensi konflik manusia dengan satwa liar itu mulai tinggi.

"Warga juga sering menemukan buaya masuk ke perkebunan sawit yang berada di dekat sungai. Selain di daerah hulu, buaya ini juga mulai sering terlihat di kawasan hilir Sungai Tamiang seperti di Kampong Alur Jambu," katanya.

Ini menunjukkan, buaya yang diduga berasal dari hulu itu mulai beradaptasi dengan air asin, dan berkeliaran mencari makan di kawasan padat permukiman. (md)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini