News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Prabowo Subianto Diisukan Pemilik PT Bintang 08 di Morowali yang Pekerjakan Banyak TKA China

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

FOTO ILUSTRASI - Puluhan WNA asal China diamankan di Markas Polda Kalbar, beberapa waktu lalu, terkait penggunaan tenaga kerja asing tanpa izin.

TRIBUNNEWS.COM - Bukan sekali ini saja heboh soal serbuan tenaga kerja asing (TKA) asal Tiongkok (China) ramai di Indonesia.

Pertengahan tahun lalu pembangunan pabrik semen di Bayah, Banten sempat jadi perdebatan karena mempekerjakan puluhan tenaga kerja asal China.

Cerita lain, terjadi pada Agustus 2015, saat PLTU Celukan Bawang, Buleleng, Bali diresmikan, juga mengungkap hal tak jauh berbeda.

Pada 26 April 2016 juga sempat terjadi kehebohan, saat 5 orang tenaga kerja asal China ditangkap di Lanud Halim Perdanakusuma.

Mereka ditangkap saat mengebor tanah untuk keperluan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Belakangan diketahui, para pekerja China itu memang melanggar perizinan, artinya bukan sengaja didatangkan ke Indonesia.

Geger TKA China kembali terjadi. Kali ini dikait-kaitkan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Semuanya berawal dari postingan akun twitter resmi Gerindra (2/5/2018).

Pada akun tersebut menyindir tenaga kerja asing (TKA) asal Tiongkok (China) yang ramai di Morowali Sulawesi Tengah.

Disebutkan jika saking banyaknya tenaga kerja asal Tiongkok di daerah itu hingga terkesan seperti berada di negara itu.

"Mau ke luar negeri? Ke Morowali saja! Jika Anda berkunjung ke daerah di Sulawesi Tengah tersebut.

Anda seperti berada di Ghuangzhou atau belahan provinsi lainnya di RRC (Republik Rakyat China) saking banyaknya pekerja asing Tiongkok di area tersbeut.

Menciptakan 10 juta lapangan kerja. Tapi buat siapa?," demikian tulis akun Gerindra.

Namun bukan hanya itu yang membuat netizen heboh.

Melainkan munculnya komentar seorang netizen @Aniessa_Andi.

Akun ini justru menyebut Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra Prabowo justru adalah satu satu pemilik perusahaan di Morowali, PT Bintang 08.

"Tolong @gerindra jujur ungkap ke publik bahwa Prabowo adalah pemilik PT Bintang 08, salah satu perusahaan tambang di Morowali yang banyak mendatangkan TKA. Ayo mari jujur. Mari kita bongkar!," tulisnya.

Unggahan akun Gerindra dan foto kolase tenaga kerja asing asal China. (TRIBUN TIMUR)

Lalu benarkah Prabowo adalah pemilik PT Bintang Delapan?

Berdasarkan penelusuran Tribun-Timur.com (grup Surya.co.id), PT Bintang Delapan adalah salah satu perusahaan yang dijuluki oleh warga Morowali sebagai perusahaan tambang para jenderal.

Dalam laporan khusus mongabay.co.id yang ditulis Cristopel Paino dan Sapariah Saturi pada 2014 lalu mengungkap siapa jenderal di balik perusahaan yang berkantor pusat di  di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara itu.

Dalam laporan itu disebutkan nama dua jenderal. Tapi tak ada nama Prabowo Subianto.

Yang ada yakni Letnan Jenderal (Purnawirawan) Sintong Panjaitan yang duduk sebagai Presiden Komisaris Bintang Delapan Grup.

Ada juga Mayor Jenderal (Purnawirawan) Hendardji Supandji, selaku Presiden Komisaris Bintang Delapan Investama, anak usaha Bintang Delapan Grup.

Dia ini adik Hendarman Supandji, kepala Badan Pertanahan Nasional, dan kakak dari Gubernur Lemhanas, Budi Susilo Soepandji.

Meski demikian belum diketahui pasti siapa pemilik PT Bintang 08.

"Di dua kabupaten, Morowali (Sulawesi Tengah) dan Konawe (Sulawesi Tenggara), Bintang Delapan menguasai sekitar 20 kuasa pertambangan.

Pada 2010, Bintang Delapan menggandeng perusahaan Tiongkok, Tsingshan, anak perusahaan PT Dingxin Group, dengan nilai investasi US$1 miliar atau sekitar Rp 8,9 triliun dalam bentuk joint venture.

Komposisi kepemilikan, Bintang Delapan 45 persen dan Dingxin Group 55 persen. Mereka muncul dengan bendera PT Sulawesi Mining Investment. (SMI)

Kerjasama ini diikuti rencana pembangunan pabrik nikel, konstruksi dimulai 2010-2011. Target produksi pabrik ini 30.000 ton nikel per tahun.

Total pengeluaran investasi Bintang Delapan sudah sekitar US$20 juta untuk membangun jalan, pelabuhan, dan macam-macam infrastruktur," demikian tertulis dalam laporan itu.

Pada 2015 lalu Presiden jokowi meresmikan pabrik smelter nikel milik PT Sulawesi Mining Investment (SMI).

SMI adalah perusahaan patungan antara Bintang Delapan Group dengan investor asal China yaitu Tsingshan, anak usaha Dingxin Group.

Pembagiannya  adalah Bintang Delapan memiliki 45%, dan 55% dikuasai Dingxin Group.

Fadli Zon membantah

Wakil Ketua DPR RI dari Gerindra Fadli Zon membantah tudingan  akun @Aniessa_Andi itu.

"Nggak ada. Itu fitnah. Nggak ada, mana pernah Pak Prabowo mempekerjakan seperti itu. Karyawannya dalam situasi pabrik tertutup saja tetap mendapatkan hak-haknya," ujar Fadli kepada wartawan, Jumat (4/5/2018).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini