Laporan Wartawan TribunJatim.com, Pradhitya Fauzi
TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO - Sesaat setelah berurusan dengan kasus bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya, Polda Jatim langsung bergeser ke Sidoarjo berurusan dengan kasus yang hampir sama.
Kapolda Jatim, Irjen Pol Machfud Arifin beserta jajarannya menuju Rusunawa Wonocolo Taman, Sidoarjo yang dilaporkan alami ledakan bom.
Saat diperiksa, polisi menemukan sejumlah bom aktif yang tersimpan di dalam rusunawa bersama 1 keluarga berisi 6 anggota.
Baca: Dita Sekeluarga Balas Dendam, Dia Sempat Antarkan Istri dan Dua Anak Perempuannya ke GKI
Dua di antaranya (ibu dan anak pertama) ditemukan tewas di tempat, tiga anaknya sudah dilarikan ke rumah sakit.
Sementara 1 orang ayah harus dilumpuhkan di tempat.
"Kami lumpuhkan pelaku, karena dia masih membawa switch (pemantik) itu tadi," kata Machfud pada awak media, Senin (14/5/2018) dinihari.
Jenazah wanita dan dan anak pertama sudah dilarikan ke RS Bhayangkara.
Baca: Tetangga Tak Menyangka Sosok Santun dan Ramah itu Menjadi Pelaku Pengeboman
Sementara dua dari tiga anak yang sempat dilarikan ke RS Siti Khodijah dikabarkan langsung dirujuk ke RS Bhayangkara.
Setelah itu, tim Gegana untuk mengamankan lokasi dengan meledakkan sekitar 6 bom yang tersisa dari rusunawa keluarga tersebut.
"Terimakasih awak media sudah menunggu lama, tadi kami sudah clearence semuanya. Habis ini juga kami mengamankan barang yang diduga bom," sambung Machfud.
"Untuk warga sementara ini masih belum bisa menempati (rusunawa), kami minta waktu dulu lah sampai besok siang," kata Machfud.
Baca: Mulyo Melihat Sebagian Tubuh Perempuan Bercadar yang Diberhentikan Rekannya itu Terbang
Machfud belum bisa memastikan apakah keluarga di Wonocolo ini punya hubungan dengan satu keluarga yang melakukan aksi bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya.
"Untuk update korban Surabaya enam pelaku dan tujuh dari masyarakat," kata dia.
Machfud beserta kendaraan penjinak Bom Polri baru meninggalkan lokasi sekitar pukul 01.30 WIB.
Kendati begitu, masih ada sejumlah personel yang bersiaga di lokasi kejadian.
Warga rusunawa masih belum diperbolehkan menghuni rusunawa kembali demi kepentingan olah TKP, sterilisasi, hingga keamanan.