News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bom di Surabaya

Satu Teroris Bom Sidoarjo Ternyata dari Magetan, 3 Bulan Lalu Pulang, Ini yang Dilakukan

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rumah Rijanto di Jalan Sikatan No 1008, RT6/RW2, Kelurahan/Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan, orangtua Sari Puspitarini, bomber Rasunawa Wonocolo, Sidoarjo, sejak bapaknya meninggal, rumahnya dibiarkan kosong, dan terakhir Sari Puspitarini terlihat dirumah itu tiga bulan lalu.

TRIBUNNEWS.COM, MAGETAN - Dua pelaku bom Surabaya, yang identitasnya diketahui bernama Puspitasari dan Puji Kuswati itu ternyata pernah tinggal di Magetan.

Keduanya baru pindah ke Surabaya setelah menikah.

Namun, polisi baru berhasil memastikan seorang diduga bomber yang pernah tinggal Magetan, yakni Puspita sari, namun nama tersebut belakangan diupdate dan yang benar adalah Sari Puspitarini.

Sedang Puji Kuswati yang mengebom Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro, Surabaya dan konon sejak kecil hidup bersama orangtua asuh di Desa Krajan, Parang, Magetan itu masih diperdalam.

Karena identitas yang disebut di media sosial (FB) alumni SMAN 2 Magetan, ternyata tidak ditemukan di sekolah itu.

"Hasil konfirmasi di SMAN 2 Magetan, kami tidak menemukan identitas Puji Kuswati itu. Tapi nanti akan kita update lagi. Hasil sementara, yang ada di medsos (FB) itu bukan warga Magetan," kata Kapolres Magetan AKBP Muslimin kepada Surya, Senin (14/5/2018).

Dikatakan Kapolres, Polisi masih menunggu laporan lengkapnya, atau memang itu benar bukan warga Kabupaten Magetan.

Sedang Sari Puspitarini, teroris pelaku bom Sidoarjo di Rusunawa, Wonocolo, benar pernah sementara tinggal di Maospati, namun besar di Surabaya.

"Informasinya, dia (Sari Puspitarini) pernah tinggal di Jalan Sikatan, Maospati. Tapi itu hanya sementara, dan besar di Surabaya. Masalah detailnya, kami akan monitoring,"ujar Kapolres Muslimin.

Muslimin menyatakan Polres Magetan hanya back-up dan monitoring, tapi bila itu diperlukan, akan ditindaklanjuti.

"Sekarang ini oleh pimpinan diperintahkan siaga satu, artinya meningkatkan kegiatan Kepolisian, termasuk menjaga wilayah perbatasan, razia kendaraan bermotor, dan pengamanan wilayah berskala besar bersama TNI dan aparat lainnya," ujar Kapolres Muslimin.

Sementara hasil penelusuran Surya, bomber yang disebut Puspitasari namun nama aslinya Sari Puspitarini, lahir dan besar di Maospati, Kabupaten Magetan.

Sari Puspitarini baru pindah ke Surabaya setelah melakukan pernikahan dengan Anton Febriantono di KUA Maospati pada 1999.

"Sesuai data disini, Sari Puspitarini bukan Puspitasari, menikah dengan Anton Febriantono, Senin 25 Oktober 1999, dengan daftar nikah nomor 380/52. X/ 1999," kata Khumaidi penghulu di KUA Maospati kepada Surya, Senin (14/5/2018).

Hal yang sama juga dikatakan Jarwati, bekas teman bermain Sari Puspitarini yang rumahnya berhadapan di Jalan Sikatan, Kelurahan/Kecamatan Maospati, Magetan.

"Mbak Sari itu putri Pak Rijanto seorang guru olahraga, setelah bapaknya meninggal dan menikah dengan Mas Anton Febriantono, berdomisili di Surabaya. Namun sesekali melihat rumah peninggalan orangtuanya itu," ujar Jarwati.

Menurut Jarwati, Sari Puspitarini terakhir pulang sekitar tiga bulan lalu. Itu pun hanya melihat rumahnya dan menyapa tetangga kanan kiri. Setelah itu kembali ke Surabaya.

"Rumah peninggalan orangtuanya itu dibiarkan kosong, dulu dikontrakan berganti-ganti. Sekitar tiga bulan lalu pulang hanya melihat rumah, terus pamit pulang,"kata Jarwati.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini