Laporan Reporter Tribun Jogja Alexander Ermando
TRIBUNNEWS.COM - Wajah Sunarto (57) tampak lelah. Petugas di Pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM) Kaliurang ini mengaku nyaris tidak tidur semenjak aktivitas Merapi meningkat.
"Tidur saya tidak pernah bisa nyenyak," kata Sunarto saat ditemui di tempat kerjanya, Selasa (22/05/2018).
Sunarto rutin memantau aktivitas Merapi lewat data-data yang terpampang di layar komputer.
Ia juga memantau berbagai getaran yang muncul melalui seismograf.
"Saat ini kondisi Merapi cenderung normal. Hanya suhu di sekitar kawah yang fluktuatif," jelas Sunarto.
Sunarto mengaku sudah 36 tahun mengabdi sebagai pemantau di Kaliurang.
Ia bahkan menjadi saksi dari berbagai erupsi Merapi yang pernah terjadi sebelumnya.
"Dulu saya di Pos Plawangan. Tapi karena terjadi erupsi posnya dipindah ke Kaliurang tahun 1996," kata Sunarto yang tahun ini akan memasuki masa pensiun.
Berpengalaman selama 36 tahun sebagai pemantau membuat Sunarto sangat paham dengan karakter Merapi.
Salah satunya adalah pembentukan kubah lava yang menjadi ciri khas dari gunung ini.
"Ciri khas lainnya ya awan panas. Itu yang paling berbahaya," kata petugas dari BPPTKG DIY ini.
Saking mengenal dan akrab dengan Merapi, Sunarto pun mengaku ia memberi perhatian sangat penuh dengan gunung yang dikeramatkan oleh warga ini.
"Saya bilang Merapi ini seperti istri kedua saya," celetuk Sunarto sambil tertawa.