TRIBUNNEWS.COM, BIREUEN - Sebanyak 79 pengungsi muslim etnis Rohingya yang terdiri dari laki-laki, perempuan, dan anak-anak, sejak malam pertama Ramadan hingga kini, melaksanakan Salat Tarawih dan salat jamaah lima waktu di tempat pengungsian dalam Kompleks SKB Cot Gapu, Bireuen.
Mereka melaksanakan salat di ruang terbuka kompleks SKB itu dengan beralaskan terpal dan sajadah.
Turut berbaur bersama pengungsi, sejumlah relawan dari berbagai komunitas yang setiap hari menjaga dan mengawasi kompleks pengungsian.
Salat Tarawih diimami seorang pengungsi Rohingya yang bisa menghafal Alquran.
Tak ketinggalan, sesekali yang menjadi imam adalah relawan kemanusiaan yang bertugas di lokasi pengungsian.
Baca: KPU Adang Eks Koruptor Maju Caleg Meski Ditentang Bawaslu, Kemendagri dan DPR
Sementara itu, sejumlah aparat gabungan TNI/Polri, Satpol PP, dan relawan UNHCR, RAPI, TAGANA, ACT, PMI, TKSK, Pramuka, serta komunitas Forsi Asokaya, setiap saat mengawasi dan memantau aktivitas para pengungsi Rohingya.
Koordinator Keamanan Pengungsi Rohingya, Ruslan Tagana, Sabtu (26/5/2018) mengatakan setiap harinya pengungsi Rohingya melaksanakan salat berjamaah lima waktu.
Mereka juga melaksanakan Salat Tarawih berjamaah di komplek SKB.
"Setiap hari mereka kita awasi, agar tidak ada yang keluar komplek SKB. Mereka tidak kita bolehkan keluar melaksanakan salat di luar komplek SKB, ini untuk kenyamanan dan keamanan bagi pengungsi," kata Ruslan. (c38)