TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR – Perekaman kartu tanda penduduk elektronik (E-KTP) di Bali belum sepenuhnya tuntas. Laporan hingga bulan ini masih ada 134.176 E-KTP yang belum dicetak.
Kepala Bidang Fasilitasi Pendaftaran Penduduk, Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil dan Keluarga Berencana Provinsi Bali, I Wayan Nuranta mengatakan, sesuai laporan Disdukcapil kabupaten/kota se-Bali, jumlah penduduk Bali sesuai dengan data agregat semester kedua 2017 adalah 4.221.444 orang.
Sedangkan, penduduk yang sudah memenuhi syarat dan wajib memiliki KTP pada semester II tahun 2017 adalah 3.156.466 orang.
Untuk penduduk yang sudah melaksanakan perekaman E-KTP sampai bulan April 2018 berjumlah 3.033.163 orang atau 96,15 persen.
Sementara itu, KTP yang sudah dicetak berjumlah 2.898.987 atau 91,9 persen, itu berarti masih ada 134.176 E-KTP yang belum dicetak.
Belum bisa dipastikan kapan pencetakan kartu identitas ini selesai dilakukan.
Baca: Gara-gara Cemburu Seorang Kakek Tikam Pemuda 19 Tahun hingga Tewas
Untuk krama yang belum melakukan perekaman, ia mengimbau kepada masyarakat agar segera melakukan perekaman data e-KTP.
Karena e-KTP salah satunya berfungsi sebagai instrumen identitas kependudukan untuk berdemokrasi, seperti dalam pemilihan gubernur dan Wakil Gubernur pada Juni mendatang.
"Untuk tahun 2018, diperbolehkan untuk menggunakan E-KTP atau surat keterangan untuk memilih, namun pada pemilu 2019 wajib menggunakan e-KTP," kata Nuranta dalam Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) di Lapangan Renon Denpasar, Minggu (27/5/2018).
Saat ini aparat keamanan kata dia juga langsung memverifikasi dan mengecek KTP penduduk yang baru tiba di Bali untuk menata administrasi kependudukan seoptimal mungkin.
Sekaligus antisipasi terhadap permasalahan keamanan yang muncul akibat mobilitas di sebuah daerah yang padat.
Baca: Anggota KPID Jateng Terancam Diberhentikan, Diduga Terlibat Tim Sukses Sudirman Said
Tahun 2018 ini, Pemerintah Provinsi Bali mengucurkan bantuan khusus keuangan (BKK) kepada 4 kabupaten/kota di Bali, yaitu Buleleng, Jembrana, Karangasem, dan Denpasar.
Dengan bantuan tersebut, digunakan untuk menjaga pintu-pintu masuk dan daerah padat penduduk di Bali dengan melibatkan pecalang desa pakraman dan instansi terkait.
"Jadi Bapak Gubernur sudah memberikan bantuan pendamping khusus Untuk Kabupaten/Kota di Bali, seperti di Pelabuhan Gilimanuk diberikan Rp 200 juta, di Pelabuhan Celukan Bawang Buleleng mendapat Rp 100 juta, di Pelabuhan Padangbai Karangasem mendapat Rp 300 juta dan di Pelabuhan Benoa Denpasar mendapat Rp 50 juta," kata dia.