Meskipun Ramadan namun menurut Ahmad Hijazi tidak akan menyurutkan semangat pasukan di lapangan dalam melakukan patroli secara rutin.
"Setiap hari patroli dan tidak akan pernah kendor pengawasan di lapangan," ujar Ahmad Hijazi.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau Edwar Sanger mengatakan sepanjang periode pertama status siaga darurat Karhutla di Riau Sudah melahap 1.870 hektar terbakar sepanjang tahun ini.
Baca: Anggota KPID Jateng Terancam Diberhentikan, Diduga Terlibat Tim Sukses Sudirman Said
"Terparah itu kejadian waktu Januari dan Februari, saat itu belum tetapkan status, dan jika dibandingkan tahun 2817 silam memang tahun ini kebakaran lebih luas 80 persen, karena tahun 2017 itu hanya sekitar 200 hektar," ujar Edwar Sanger.
Maka dengan perpanjangan status siaga darurat Karhutla ini hingga 30 November mendatang menurut Edwar Sanger maka tim Satgas akan bekerja maksimal dalam melakukan upaya pencegahan.
"Fasiltas sudah didukung, untuk kesiapan anggaran kita akan disupport dari pusat. Sejauh ini selama tahun 2018 dana belum ada turun," ujar Sanger.
Diakui Sanger memang sesuai prediksi BMKG pada Mei dan Juni merupakan musim kemarau hebat, namun tetap berdoa agar tidak sampai terjadi.
"Seperti Mei ini prediksi awal terjadi musim kemarau, namun alhamdulillah hujan masih turun. Mudah-mudahan dan kita berdoa, kemarau yang dihadapi tidak separah 2015 lalu," ujar Sanger.