TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR – Penyebab kematian seorang perempuan asal Desa Musi, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Ni KS (20) masih misterius.
Pihak keluarga dan aparat kepolisian terus berusaha menelusuri perihal dugaan penyebab kematian siswi kelas XII di sebuah SMK tersebut.
Terbaru, dari proses otopsi oleh tim Instalasi Forensik Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah memastikan korban meninggal dalam keadaan tengah mengandung.
Hal ini berdasarkan pada temuan janin bayi yang sudah berumur 9 bulan pada rahim Ni KS.
Kepala Instalasi Forensik RSUP Sanglah, dr Dudut Rustyadi mengungkapkan, bayi yang ditemukan dalam kandungan jenazah sudah dalam keadaan terbentuk.
Dipaparkan Dudut, bayi dalam kandungan tersebut berjenis kelamin laki-laki dan sudah memiliki panjang badan 47 cm dengan berat badan 2,1 kg.
"Hal ini menunjukkan bayi sudah cukup umur dalam kandungan. Bayi dalam kandungan tersebut sudah kami keluarkan, dalam kondisi meninggal," ungkap Dudut kepada Tribun Bali saat dikonfirmasi, Rabu (30/5/2018).
Dudut menambahkan, terkait penyebab kematian korban dipastikan bukan karena tindak penganiayaan.
Dijelaskan Dudut, pada tubuh luar korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan maupun luka-luka.
Sebab itu, pemeriksaan berlanjut pada dugaan bunuh diri dengan meminum obat pencahar atau penggugur kandungan
Dalam mengungkap dugaan kematian Ni KS, tim forensik melakukan pemeriksaan toksikologi untuk mengungkap zat-zat atau obat tertentu yang berujung pada peristiwa kematian Ni KS.
Dalam proses ini, tim forensik telah mengambil sampel darah, air kencing, cairan kandungan empedu dan hatinya.
Namun, diakui Dudut, pihaknya masih menunggu hasil tes toksikologi selama dua minggu ke depan.
"Untuk saat ini baru sebatas dilakukan pemeriksaan toksikologi saja, hasilnya paling cepat 2 minggu lagi. Ini mengingat masih ada libur hari raya yang cukup panjang," kata Dudut.