News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

OTT KPK di Jawa Timur

Wartawan Protes Gara-gara Tak Boleh Liput Penggeledahan di Rumah Syahri Mulyo

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wartawan menggelar protes di depan Kantor Pemkab Tulungagung. SURYA/DAVID YOHANES

TRIBUNNEWS.COM, TULUNGAGUNG - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah ruang kerja Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) di komplek Kantor Pemkab Tulungagung, Sabtu (9/6/2018).

Sebelumnya satu mobil Toyota Innova warna putih yang membawa personel KPK masuk lebih dulu ke kantor Dinas PUPR sekitar pukul 09.45 WIB.

Sementara tiga mobil lainnya yang berisi personel KPK penggeledahan rumah Syahri Mulyo, mantan Bupati Tulungagung yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap proyek peningkatan jalan di Tulungagung.

Usai melakukan penggeledahan di rumah Syahri Mulyo, para personel KPK ini bergabung di kantor Dinas PUPR.

Baca: Andreas Hugo Perreira: Katanya OTT, kok Diminta Menyerahkan Diri?

Para wartawan pun ikut pindah dari rumah Syahri Mulyo ke kantor Dinas PUPR.

Sayangnya gerbang depan Kantor Pemkab Tulungagung ditutup dan dijaga Satpol PP.

Satpol PP melarang wartawan masuk ke area Kantor Dinas PUPR.

Wartawan yang kecewa akhirnya menggelar aksi protes di depan pintu masuk Kantor Pemkab Tulungagung.

Mereka meletakkan kartu pers dan kamera di depan pintu masuk Kantor Pemkab Tulungagung, dan menggelar orasi.

"Pelarangan ini sudah berlebihan, daerah lain tidak ada yang seperti ini," keluh Destyan, wartawan Antaranews.

Para wartawan pun melampiaskan kekesalan dengan berteriak-teriak mengecam Sekretaris Daerah, Indra Fauzi.

Baca: Sang Sopir Sebut Yudi Latif Bersama 4 Anaknya Tinggalkan Rumah Menuju Sukabumi Sejak Jumat Pagi

Sebab menurut Satpol PP, pelarangan reportase ini atas perintah Indra Fauzi.

Aksi belasan wartawan ini sempat mengundang perhatian para pengguna jalan yang melintas di depan kantor Pemkab Tulungagung.

Wartawan kemudian menelepon Kabag Ops Polres Tulungagung, Kompol Khoiril.

Khoiril akhirnya mengizinkan wartawan melakukan peliputan, namun dari luar kantor Dinas PUPR.

"Dari awal kami juga tidak ingin masuk kantor Dinas PUPR. Kami tahu prosedurnya," ucap Deni, wartawan Koran Memo dengan nada kesal.

Akhirnya Satpol PP membuka gerbang dan mempersilakan wartawan masuk ke halaman belakang Kantor Pemkab Tulungagung, di mana kantor Dinas PUPR berada.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini