Laporan Wartawan Tribun Jateng Khoirul Muzakki
TRIBUNJATENG.COM, BANYUMAS - Empat hari menjelang hari raya Idul Fitri, jalur tengah Jawa Tengah di ruas Ajibarang-Purwokerto Banyumas terpantau ramai lancar.
Kepadatan volume kendaraan di jalan tersebut bahkan menurun dibanding hari sebelumnya, Sabtu dan Minggu (9-10/6) yang disebut sebagai puncak arus mudik.
Kendaraan dari arah barat Brebes yang didominasi plat B dapat melaju dengan kecepatan sedang.
Demikian halnya kondisi lalu lintas dari Ajibarang menuju Kota Purwokerto via Cilongok, arus kendaraan ramai lancar.
Kasalantas Polres Banyumas AKP Finan S Radipta mengatakan, dari pantauan pihaknya, pada dua hari kemarin, volume kendaraan meningkat signifikan.
Tetapi dia mengklaim kepadatan itu tak sampai menimbulkan kemacetan berarti.
Menurut Finan, masa puncak arus mudik kali ini, tidak terlihat kemacetan.
Masa libur atau cuti lebaran yang panjang membuat masyarakat bisa lebih leluasa mengatur perjalanan mudiknya.
Mereka punya pilihan banyak hari untuk pulang ke kampung halaman.
Para pegawai atau Aparatur Sipil Negara (ASN) akan lebih memilih mudik di awal cuti lebaran, Jumat (8/6) atau Sabtu (9/6) lalu. Dengan estimasi sampai di ruas Ajibarang Purwokerto hari Sabtu atau Minggu.
Adapun buruh atau wiraswasta bisa mudik di hari sama atau lain hari tersebut.
"Karena liburnya cukup panjang, jadi waktu pulangnya terbagi. Masyarakat yang akan mudik terpecah sehingga tidak menumpuk di satu hari," katanya.
Pembukaan tol trans Jawa juga diakuinya ikut mengurai potensi kemacetan di jalur tengah dan selatan.
Potensi kemacetan di jalur tengah Jawa Tengah ini justru dikhawatirkan terjadi saat arus balik nanti.
Kecenderungan pemudik lebih memilih melakukan perjalanan baliknya melalui Brebes atau Pantura.
Kendaraan pemudik dari wilayah selatan dan tengah akan bertemu di titik sama, Ajibarang menuju Bumiayu sehingga terjadi penumpukan kendaraan.
Tetapi pihaknya telah menyiapkan langkah antisipasi jika kemacetan tak terhindarkan. Jika di jalur arteri Bumiayu Brebes terjadi kepadatan arus, tim pengurai akan menarik atau mengarahkan pemudik agar melalui jalur selatan.
"Pemudik memilih antre lewat jalur utara melalui Ajibarang. Karena jalur selatan dianggap memutar. Kalau di jalue arteri Bumiayu padat, kami akan rekayasa agar pemudik lewat selatan," katanya. (*)