News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sayembara BKSDA Berhadiah Rp 10 Juta Untuk Mengungkap Pembunuh Gajah dan Pencuri Gading di Aceh

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim dokter hewan BKSDA Aceh bersama tim inafis dan identifikasi Polres Aceh Timur, Minggu (10/6/2018), melakukan olah TKP dan nekropsi bangkai gajah jinak Bunta yang ditemukan mati di sekitar kawasan CRU Serbajadi, Aceh Timur, Sabtu (9/6/2018

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Seni Hendri

SERAMBINEWS.COM, IDI - Kematian gajah jinak bernama Bunta di CRU Serbajadi, Kabupaten Aceh Timur, ternyata meninggalkan duka mendalam bagi sejumlah pihak, terkhusus bagi Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh.

Saking terpukulnya dan berharap segera terungkap pembunuh Bunta, BKSDA Aceh pun menggelar sayembara berhadiah Rp 10 juta bagi siapapun yang bisa memberikan informasi akurat tentang pelakunya.

"BKSDA Aceh dan mitra akan memberikan hadiah Rp 10 juta bagi siapa pun yang bisa memberikan info akurat pembunuh Bunta. Buru pembunuh," tulis Sapto di akun facebooknya yang diunggah pukul 21.00 WIB, Minggu (10/6/2018) malam.

Hingga pukul 22. 30 WIB, status tersebut mendapat 31 like, 21 komentar, dan 16 kali dibagikan.

Sapto mengatakan sayembara ini berlaku hingga pelaku yang membunuh gajah berhasil ditangkap.

"Sampai dapat. Termasuk kalau polisi yang ungkap hadiahnya ya diberikan kepada polisi, kan untuk siapapun," tulis Sapto menjawab pertanyaan wartawan yang tergabung dalam grup whatsapp BKSDA Aceh (Media Konservasi Aceh).

"Jurnalis kali kasih info A1 sehingga pelaku ditangkap, kita kasih juga," tulis Sapto lagi.

12 tahun jadi gajah jinak

Sebelum ditemukan mati dengan kondisi mengenaskan di kawasan Conservation Respon Unit (CRU) di Dusun Jamur Batang, Gampong Bunin, Kecamatan Serbajadi, Aceh Timur, Sabtu (9/6/2018) pagi pukul 08.00 WIB, ternyata Bunta sudah berusia 27 tahun dan sudah sekitar 12 tahun menjadi gajah jinak sejak ditangkap tahun 2006 di Gampong Alue Rambe, Aceh Utara.

Sedangkan ditempatkan di CRU Serbajadi, sudah sekitar 2 tahun sejak 2016.

"Di antara gajah di CRU Serbajadi, dia (Bunta) paling berani," tulis Sapto lagi.

Alasan penangkapan Bunta tahun 2006 itu, kata Sapto, karena waktu itu masih berlaku kebijakan menangkap gajah yang berkonflik untuk dilatih. "Tapi tahun 2008 mulai dilarang," jelasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, satu ekor gajah jinak jantan disebut-sebut bernama Bunta ditemukan mati di sekitar kawasan Conservation Respon Unit (CRU) di Dusun Jamur Batang, Gampong Bunin, Kecamatan Serbajadi, Aceh Timur, Sabtu (9/6/2018).

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini