Mereka tidak bisa mendekat, karena warga saling serang menggunakan batu dan kayu sampai ada korban yang kena lemparan batu.
Situasi yang tidak terkendali, Brigadir SS melepaskan tiga kali tembakan peringatan ke udara membubarkan tawuran.
Mendengar suara tembakan, massa berteriak "ada polisi....ada polisi!" dan membubarkan diri.
Anggota polisi meminta korban yang kena lemparan batu lapor ke Polres Sikka.
Kedua anggota polisi kembali ke rumahnya setelah situasi di tempat kejadian telah reda.
Tak dinyana, tembakan peringatan polisi itu justru menyasar seorang siswa kelas I yang baru keluar dari rumahnya untuk menyaksikan keributan tersebut.
Korban bernama DJ (16) diduga terkena tembakan peluru anggota Polres Sikka, Senin (11/6/2018) pukul 03.00 Wita.
Tembakan dilepaskan petugas untuk membubarkan tawuran antara dua kelompok warga di ruas jalan kelurahan.
Informasi dihimpun POS-KUPANG.COM, Senin malam menyebutkan korban saat itu keluar dari rumahnya hendak menyaksikan keributan.
Malang bagi siswa kelas I salah satu SMA di Kota Maumere. Peluru yang dilepaskan petugas mengenai panggul kirinya.
Sesaat telah kejadian itu, korban langsung dibawa ke RSUD dr.TC.Hillers Maumere mendapatkan perawatan.
Tim medis segera melakukan pemeriksaan dan operasi mengeluarkan peluru.
Polisi baru mengetahui ada korban jiwa sekitar enam jam setelah dilepaskan tiga kali tembakan peringatan membubarkan tawuran antar warga itu.
"Brigadir SS mengetahui kabar itu dari teman-teman, Senin (11/6/2018) pukul 09.00 Wita, menyatakan ada korban di rumah sakit yang kena peluru saat kejadian tawuran, Senin dini hari.