TRIBUNNEWS.COM, PAKAM - Pesawat Garuda Indonesia nomor penerbangan GA-190 dari Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, mengalami insiden pecah ban saat mendarat di Bandara Kualanamu, Deliserdang, H-4 Lebaran, Senin (11/6/2018) pukul 17.56 WIB.
Sebanyak 174 orang awak dan penumpang mendarat selamat.
Namun dampaknya, bandara tutup penerbangan hampir 1 jam, sehingga pesawat lain yang hendak mendarat tertahan dan berputar-putar di angkasa.
Manajemen Angkasa Pura (AP) II Bandara Kualanamu membenarkan adanya insiden ban pesawat Garuda Indonesia yang pecah di Bandara Kualanamu, Senin (11/6/2018).
"Pecahnya ban tersebut memang benar," ujar Branch Communication And Legal Manager Bandara Kualanamu Wisnu Budi Setianto, saat dihubungi Tribun Medan melalui pesan aplikasi Whatsapp.
Ia menerangkan, tidak ada korban dari insiden ban meledak tersebut. Semua penumpang dalam kondisi baik-baik saja.
"Tidak ada korban dari insiden tersebut dan kurang lebih 55 menit dilakukan penutupan landasan lebih disebabkan untuk memastikan runway bersih dari fod dan sekarang sudah kembali normal," kata Wisnu.
Manager Airport Duty Manager Bandara Kualanamu Abdi Nugroho mengatakan aktivitas penerbangan terganggu karena harus dilakukan pembersihan sisa-sisa ban di area landas pacu (runway).
Baca: Hendika Tewas Dikubur Hidup-hidup oleh Temannya, Sepeda Motor dan Ponsel Dibawa Kabur
"Dampaknya penundaan jadwal penerbangan. Ada pesawat yang sudah bergerak dan hendak berangkat tapi balik lagi. Kemudian ada 10 pesawat yang berputar-putar di atas angkasa (holding) karena kejadian ini, sekitar 30 menit juga," kata Abdi.
Mengenai waktu tidak beroperasinya bandara, terdapat perbedaan antara Wisnu dan Abdi.
Dijelaskannya, 167 penumpang pesawat turun seperti biasa dari pintu. Semuanya disebut turun dengan kondisi sehat.
"Kalau pesawat Garuda sepengetahuan saya belum pernah mengalami seperti ini di Bandara Kualanamu. Yang pasti ini nanti akan ditangani oleh KNKT," kata Abdi.
Penumpang Selamat
Sementara Vice President Region Sumatera Garuda Indonesia Dian Ediono mengatakan, pihaknya masih menunggu informasi dari tim yang berada di Bandara Kualanamu.
"Saya masih menunggu informasi kejelasannya," kata Dian.