Laporan Wartawan Tribun Jateng, Dina Indriani.
TRIBUNNEWS.COM, BATANG - Mudik lebaran sudah menjadi tradisi tahunan masyarakat yang merantau yaitu dengan kembali ke kampung halaman untuk dapat merayakan hari raya Idul Fitri bersama keluarga dan kerabat.
Antusias masyarakat untuk mudik pun sudah terasa hingga H-2 ini yang terlihat ramai cenderung padat.
Pemandangan berbeda terlihat di sela-sela padatnya arus yang didominasi mobil pribadi dan sepeda motor.
Hingga saat ini arus mudik didominasi menggunakan mobil pribadi dan sepeda motor, namun pemandangan berbeda terlihat di sela-sela padatnya arus yang melintasi Jalur Pantura perbatasan Gringsing-Weleri siang ini.
Nampak seorang laki-laki paruh baya, asyik mengendarai Bajaj dengan tumpukan barang di atasnya.
Laki-laki itu bernama Slamet, Ia tak sendiri terlihat duduk di belakangnya Istri dan anaknya yang tengah terlelap tidur.
Ternyata ia hendak mudik menuju Sukorejo, Kabupaten Kendal.
Slamet mengaku sudah dua kali mudik ke kampung halamannya dengan mengendarai Bajaj, dari tempat perantauannya di Ibu Kota Jakarta.
"Alhamdulillah sudah dua kali ini, tahun lalu dan tahun ini. Saya selalu ajak anak dan istri saya dan dengan kendaraan Bajaj yang saya punya ini jauh lebih irit dibanding harus menggunakan transportasi umum," ujarnya kepada Tribunjateng.com, Rabu (13/6/2018).
Diceritakannya laki-laki yang memang kesehariannya mengais rejeki menggunakan Bajaj ini bahwa Ia berangkat dari kemarin malam pukul 19.00 dengan perkiraan menempuh 20 jam perjalanan hingga sampai tujuannya.
Menurutnya mudik menggunakan Bajaj sangat mengasyikkan, bahkan istri dan anaknya pun sangat menikmati perjalanan.
"Lelah itu pasti karna memang perjalanan jauh, tapi justru saat perjalanan dengan mengendarai Bajaj itulah moment yang sangat mengasyikkan, Istri dan anak saya pun sangat menikmatinya, kalau lelah kami istirahat sampai saat ini kami sudah berhenti istirahat selama empat kali," ujarnya.
Dikatakannya juga, Jalan Pantura saat ini lebih kondusif dan lancar dibanding tahun sebelumnya.
"Perjalanan lancar, tidak macet dan di jalur pantura sebagai langganan macet seperti tahun kemarin alhamdulillah tahun ini lebih kondusif dan lancar,"
Sementara itu, Istri Slamet, Tuminah mengatakan bahwa mudik menggunakan Bajaj lebih irit dan bebas membawa barang.
"Enak naik bajaj punya sendiri, bisa lebih irit dan mau bawa barang banyak juga bebas tinggal di atur tempatnya saja, beda kalau pakai transportasi umum lebih ribet," ujarnya.
Tuminah juga bersyukur bisa merasakan mudik kembali dan bisa berkumpul dengan keluarga.
"Alhamdulillah bisa mudik lagi sangat bersyukur bisa diberi rejeki dengan Bajaj ini saya bisa berkumpul dengan keluarga," pungkasnya. (din)