Wartawan Banjarmasin Post Hari Widodo
TRIBUNNEWS.COM, MARTAPURA - Suasana kegembiraan menikmati wisata di danau Tamiyang di Desa Mandilapau Barat Kecamatan Karang Intanyang indah tersebut berubah kepanikan.
Ini disebabkan runtuhnya jembatan yang melintang ditengah danau padahal saat itu banyak warga yang tengah melintas diatas jembatan.
Sontak mereka berlari menuju ke tepi danau.
Tidak ada korban dalam kejadian runtuhnya jembatan wisata berbahan ulin tersebut. Hanya saja, seorang ibu sempat membuat heboh karena menduga anaknya hilang saat Jembatan itu runtuh. Namun, ternyata sang anak selamat.
Pambakal Mandikapau Barat, Abdul Basith membenarkan kejadian runtuhnya jembatan tersebut. Kejadiannya, sekitar pukul 17.00 wita.
Baca: Jembatan Kaca Caping Park Baturaden Jadi Destinasi Baru di Banyumas
Dia meluruskan, jembatan itu bukan runtuh karena kelebihan warga yang melintas.
Memang, satu hari tadi ada dua ribu pengunjung yang datang ke danau Tamiyang.
Saat kejadian hanya ada sekitar 20 orang warga yang sedang melintas.
Kejadian ini, diakibatkan karena adanya tiang penyangga yang patah.
Kemungkinan, disebabkan karena usia jembatan yang sudah tua.
"Usia jembatan itu sudah sepuluh tahun. Itu kemungkinan yang menyebabkan tiang jembatan itu runtuh,"ungkapnya.
Kedalaman danau Tamiyang ini sekitar sepuluh meter.
Namun karena diatas jembatan ada penopang dari baja sehingga jembatan tidak langsung anjlok ke dalam air.
Dengan begitu, warga yang kebetulan diatas jembatan masih bisa berjalan keluar dari jembatan.
"Tadi itu memang sempat heboh karena ada wanita yang berteriak anaknya hilang dijembatan yang runtuh. Ternyata, saat dicek anaknya ibu tersebut ada di seberang jembatan," katanya.(wid)