TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Citra Pariwisata di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) khususnya Labuan Bajo tercoreng oleh perilaku pria warga lokal yang tega memperkosa bule perempuan asal Perancis di Labuan Bajo.
Tindakan asusila ini terjadi ketika pemerintah dan masyarakat daerah ini sedang gencar mempromosikan pariwisata di NTT termasuk Labuan Bajo.
Pelaku yang diduga berprofesi sebagai pemandu wisata itu menjadi buronan polisi usai melakukan aksi bejatnya.
Berita ini sontak menjadi perhatian publik, terlebih ketika beredar informasi bahwa pelakunya adalah pemandu wisata.
Menyikapi hal ini, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), menegaskan bahwa pelaku bukanlah pemandu wisata atau tour guide di bawah naungan DPC HPI di wilayah itu.
"Pelaku atau oknum yang diberitakan tersebut bukan tour guide di bawah naungan DPC HPI Kabupaten Mabar," demikian bunyi poin dua dalam pernyataan sikap dari DPC HPI Kabupaten Mabar.
Baca: Di Labuan Bajo, Warga Perancis Ditangkap Polisi Setelah Ketahuan Tanam Ganja
Pernyataan sikap itu diterima POS-KUPANG.COM pada Hari Rabu (20/6/2018).
DPC HPI Mabar juga mengutuk keras tindakan pelaku pemerkosaan terhadap wisatawan asal Perancis itu.
Remaja di Tanah Datar Lecehkan Kitab Suci, Akui Disuruh Orang, Diupah Rp 50 Ribu, Kejiwaan Diperiksa
Viral Remaja Lecehkan Kitab Suci di Tanah Datar, Disuruh Orang Demi Rp50 Ribu, Kejiwaannya Diperiksa
"Kami dari Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Pramuwisata Indonesia, Kabupaten Manggarai Barat (DPC HPI Mabar) Provinsi NTT, memandang perlu untuk menyampaikan pernyataan sikap sekaligus mengklarifikasi serta memberi dukungan kepada aparat keamanan dan Pemda Mabar," bunyi salah satu bagian dalam pernyataan sikap tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang pria lokal berinisial A ini diketahui sebagai pemandu wisata lepas (freelance) melakukan aksi bejatnya usai mengantarkan bule berinisial MB (22) ini menikmati keindahan obyek wisata air terjun Cunca Wulang, Kabupaten Manggarai Barat.