TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Basarnas mulai menurunkan alat canggih dalam pencarian bangkai KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba, Sumatera Utara.
Sebut saja Multi Beam Echo Sounder yang digunakan untuk memetakan kondisi di dasar Danau Toba.
Sedangkan Remotely Operated Vehicle (ROV) atau robot di bawah air ditujukan untuk memastikan indikasi bangkai kapal dengan cara menangkap visual objek yang ditemukan secara langsung.
Kemarin akhirnya ROV telah beroperasi dengan baik hingga kedalaman 450 meter, bahkan mencapai dasar danau di sekitar lokasi suspect dan menemukan jasad korban.
Basarnas pun masih mencari cara mengangkat jasad korban.
"Kita belum punya alat untuk mengangkat dari kedalaman 450 meter. Saya sudah tanya di rekan-rekan saya tentang kejadian-kejadian itu kurang-lebih di 100 meter. Seperti contoh kejadian AirAsia 40 meter bisa diselam, (KM Sinar Bangun) ini tidak bisa. Kita masih memikirkan ini," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi.
Jasad korban, termasuk sepeda motor dan beberapa tali yang diduga bagian dari KM Sinar Bangun, ditemukan ROV kemarin siang.
Baca: Kesal Divonis 7 Tahun, Fredrich Yunadi Sebut Majelis Hakim Nyontek Jaksa
KPU Sabu Raijua Klarifikasi Dokumen Krisman Riwu Kore yang Tersebar di Media Sosial - Pos-kupang.com
Soal BAB 4 Matematika Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka Beserta Kunci Jawaban, Pengukuran Luas dan Volume
Namun bangkai kapal belum terlihat dari rekaman ROV karena tingkat visibilitas yang terbatas.
"Jadi lokasi penemuan itu berserakan kalau saya melihat kamera tersebut. Kapalnya sendiri belum terlihat, tapi talinya sudah terlihat karena keterbatasan, jarak pandang di dasar itu sangat pendek," ujarnya.
Dalam foto yang beredar di grup whatsapp, jenazah diduga korban kapal tenggelam tampak tidur telentang di dasar danau.
Bagian kakinya tampak terlihat jelas. Tampak dalam data foto kedalaman robot penyelam mengambil foto pada posisi 454,7 meter.
Berdasarkan keterangan dari Humas Basarnas robot ROV ini bahkan bisa digunakan hingga kedalaman 1000 meter.
"Besok kita cari lagi. Baru kita pikirkan bagaimana kemungkinan mengangkat korban tersebut," kata Syaugi kemarin.
KM Sinar Bangun tenggelam dalam perjalanan dari Pelabuhan Simanindo, Samosir, ke Tigaras pada Senin (18/6/2018) sekitar pukul 17.30 WIB.