TRIBUNNEWS.COM - Kapal Motor (KM) Lestari Maju dikabarkan tenggelam pada Selasa (3/7/2018).
Dilansir dari Kompas.com, KM Lestari Maju ini kapal feri yang melayani penyeberangan dari Pelabuhan Bira, Kabupaten Bulukumba, ke Pelabuhan Pamatata, Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan.
KM Lestari Maju dikabarkan tenggelam di depan Ujung Pa'badilang, Kabupaten Selayar saat hendak berlabuh.
Kejadian ini diakibatkan karena kapal mengalami kebocoran pada lambung kapal.
Kejadian ini pun juga dibenarkan oleh Humas Basarnas Makassar Hamsidar, namun pada saat itu ia belum bisa memastikan adanya korban dalam musibah.
“KM Lestari Maju tenggelam, tapi tidak jauh dari daratan Kepulauan Selayar. Saya belum tahu adanya korban atau tidak. Tim Basarnas dari Kepulauan Bantaeng dan Bulukumba sedang dalam perjalanan ke lokasi tenggelamnya kapal. Tim Basarnas Makassar juga menyusul ke lokasi tenggelam,” tuturnya.
Berikut tim Tribunnews.com himpun fakta-fakta yang terkait melansir dari Kompas.com dan Tribun Timur.
Simak selengkapnya di sini!
1. KM Lestari Maju bawa 139 penumpang
Diketahui, kapal ini membawa sebanyak 139 penumpang.
Jumlah tersebut sesuai dengan yang tercatat dalam manifes kapal.
Selain 139 penumpang, kapal ini juga membawa 14 mobil pribadi, 6 unit bus atau truk, dan 8 unit motor.
“Jumlah penumpang 139 orang, berdasarkan dari data manifes,” kata Hamsidar.
2. Uang Rp 30 miliar untuk gaji ke-13 PNS ikut tenggelam
Uang tunai sebesar Rp 30 miliar tenggalam bersama KM Lestari Maju.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Divisi Treasury Bank Sulselbar, Irmayanti Sultan.
Uang sebesar Rp 30 Milyar itu adalah milik Bank Sulselbar yang hendak dibawa ke kantor cangan Bank Sulselbar di Kabupaten Selayar.
“Memang benar, ada uang tunai Rp 30 miliar dikirim ke kantor cabang kami di Kabupaten Selayar. Uang itu untuk pembayaran gaji 13 PNS di Pemerintah Kabupaten Selayar,” katanya dalam keterangan pers di kantornya, Selasa.
Pengiriman uang Rp 30 miliar itu dikawal oleh dua anggota Polri, seorang petugas keamanan Bank Sulselbar, seorang sopir dan juga seorang staf Bank Sulselbar.
Berdasarkan informasi yang ada, empat orang yang sudah selamat dan seorang sopir Bank Sulselbar masih terjebak di bibir kapal.
“Kami sudah koordinasi dengan polisi agar dilakukan penjemputan ke lokasi kapal tenggelam. Terkait dengan uang Rp 30 miliar tersebut sudah di-cover dengan asuransi sehingga tidak ada masalah dengan nasabah, terutama PNS yang akan dibayarkan gaji ke-13. Tidak ada penundaan pembayaran gaji ke-13. Kami upayakan pembayaran tepat waktu, yakni besok Rabu (4/7/2018),” tambahnya.
Irmayanti juga mengungkapkan bahwa uang tersebut berada di dalam mobil yang ikut tenggelam bersama KM Lestari Maju.
3. KM Lestari Maju sengaja dikandaskan bukan tenggelam
Kementerian Perhubungan menyatakan bahwa KM Lestari Maju sengaja dikandaskan dan bukan tenggelam.
"Laporan yang disampaikan dari Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Bulukumba disebutkan bahwa kapal tersebut kemasukan air karena cuaca buruk dan oleh nakhoda kapal sengaja dikandaskan agar tidak tenggelam dan memudahkan evakuasi para penumpangnya," kata Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Agus H Purnomo dalam siaran pers, Selasa.
Saat ini, proses evakuasi terus dilakukan oleh kapal-kapal nelayan dan tim evakuasi dari Basarnas.
Sebagian penumpang pun sudah berhasil dievakuasi dan sebagian lagi masih berada di kapal.
Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PPLP) Surabaya mengerahkan satu kapal patroli KNP Chundamani untuk membantu evakuasi penumpang kapal tersebut.
4. Daftar 12 korban tewas
Melansir dari Tribun Timur pada Selasa (3/7/2018), sebanyak 12 korban ditemukan tewas akibat tenggelamnya KM Lestari Maju.
Berikut ini adalah daftar nama korban, usia, dan alamat korban tewas yang didapat dari Polda Sulawesi Selatan.
1. H Abd Rasyid, usia 60 tahun, alamat Benteng
2. Andi Junaeda, usia 50 tahun, alamat Bone
3. St Saerah, usia 50 tahun, alamat Onto
4. Perempuan identitas tidak diketahui, usia sekitar 70 tahun
5. Rosmiati, usia 40 tahun, guru SMK Kesehatan Selayar, alamat Jl. Mangga Benteng
6. Rajmaeni alias Ati Raja, usia 50 tahun, alamat Barat Lambongan
7. Denniamang, usia 60 tahun, alamat Polong
8. Hajjah Sakinah, alamat Jl Bulu Lasiang, Sinjai
9. Anak laki-laki, usia sekitar 2 tahun, identitas tidak diketahui
10. Anak perempuan, usia sekitar 3 tahun, identitas tidak dikenal
11. Laki-laki tidak dikenal, alamat Pajjukukang
12. Nini Nurianti, usia 30 tahun, alamat Bonea Selayar
(Tribunnews.com/Kompas.com/Tribun Timur/Natalia Bulan Retno Palupi)