Upaya memompa air keluar agar para korban dapat diapungkan pun sudah dilakukan.
Namun sepertinya, proses tersebut akan memakan waktu yang lama karena air tak kunjung habis.
Keadaan tersebut diperparah dengan datangnya badai muson dan hujan yang terus mengguyur.
Sementara itu, cara lain juga ditempuh dengan mengajari para korban untuk menggunakan alat bantu selam.
Beberapa tim juga dibagi untuk mencari kemungkinan adanya celah atau lubang di atas gua agar korban dapat diselamatkan dengan cara diangkat.
Misi penyelamatan ini pun sudah memakan korban.
Samaan Poonan (38), purna angkatan laut Thailand meninggal dunia dalam misi karena kehabisan oksigen.
Sudah lebih dari dua pekan para korban terjebak di dalam gua yang dingin dan gelap.
CEO SpaceX, Elon Musk mengutus teknisi terbaiknya untuk mengunjungi tempat kejadian.
Beberapa hari setelah itu, Elon Musk pun mengabarkan bahwa ia siap membantu misi penyelamatan dengan membangun beberapa alat.
Elon Musk mengerahkan Boring Company dan SpaceX miliknya untuk membangun alat yang memungkinkan untuk menyelamatkan para korban.
Elon Musk sendiri mengungkap bahwa ia sedang dalam proses pembuatan kapal selam mini yang dibuat dari bagian roket Falcon 9.
Tak hanya itu, ia juga mempertimbangkan beberapa cara lain.
Di antaranya adalah usaha penggalian atap gua dan menyalurkan pipa yang dapat dipanjat.