News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Erupsi Gunung Agung

Wisatawan Masih Nyaman Berwisata di Klungkung karena Jauh dari Zona KRB

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wisatawan saat berkunjung ke objek wisata Kerta Gosa mengenakan masker akibat dari guyuran hujan abu vulkanik Gunung Agung, Kamis (12/7/2018). TRIBUN BALI/EKA MITA SUPUTRA

TRIBUNNEWS.COM, SEMARAPURA - Klungkung diguyur hujan abu, Kamis (12/7/2018) pagi.

Abu turun sesaat setelah munculnya embusan asap tinggi dari kawah Maha Giri Tohlangkir (Gunung Agung) sekitar pukul 10.00 Wita.

Abu vulkanik tampak mengotori kendaraan yang terparkir di halaman Kantor Pemkab Klungkung.

Beberapa warga kaget, karena pakaian dan kendaraan mereka terpapar abu vulkanik.

"Baru kemarin malam saya cuci motor, sekarang tertutup debu," ujar Putu Adnyana, warga asal Lingkungan Besang, Semarapura, ketika ditemui di depan Kantor Bupati Klungkung.

Karena hujan abu vulkanik cukup lebat, BPBD dan Dinas Kesehatan Klungkung pun berinisiatif untuk membagikan masker di sejumlah titik.

Mereka menghentikan kendaraan, dan membagikan masker kepada masyarakat maupun ke wisatawan yang berwisata ke Kertha Gosa.

Baca: Para Pengungsi di Bale Subak Gantalan Mulai Terserang Penyakit ISPA

"Meski hujan abu, wisatawan masih tertarik ke Kerta Gosa. Tamu saya tidak ada komplain atau mengaku takut. Mereka sudah mengetahui perkembangan informasi terkait Gunung Agung, dan mengaku masih nyaman berwisata di Klungkung karena jauh dari zona KRB Gunung Agung," ujarnya.

"Semenjak menginjakkan kaki di Bandara Ngurah Rai dan dari hotel mereka sudah dapat informasi. Tapi mereka tidak ada yang membatalkan menuju objek wisata di wilayah Bali Timur. Mereka tahu, kalau Kerta Gosa tidak masuk wilayah rawan bahaya jika Gunung Agung meletus," sambung pemandu wisata asal Gianyar, Ngurah Oka.

Sementara, pembagian masker oleh BPBD Klungkung, PMI dan Dinas Kesehatan itu dilakukan di pusat Kota Semarapura, tepatnya di depan objek wisata Kertha Gosa dan Monumen Puputan Klungkung.

Masker dibagikan selain kepada masyarakat umum, juga dibagikan kepada wisatawan.

"Mengetahui ada hujan abu vulkanik ke Klungkung, kami langsung bergerak untuk bagikan masker kepada masyarakat," ujar Kepala Pelaksana BPBD Klungkung, I Putu Widiada.

Persediaan masker masih aman.

BPBD masih memiliki stok hingga 3.000 kotak.

Sementara ketersediaan masker di Dinas Kesehatan mencapai 9.000 kotak dan PMI Klungkung 3.000 kotak.

"Abu vulkanik tentunya sangat berbahaya untuk kesehatan, terutama organ paru-patu jika terhirup. Coba kita lihat abu vulkanik tersebut dengan kaca pembesar, bentuknya menyerupai serpihan kaca," ungkap Widiada.

Baca: Moeldoko Berharap Asosiasi Media Siber Menjadi Jembatan Komunikasi Pemerintah dengan Publik

10 Kali Gempa Embusan
Berdasarkan laporan Pos Pengamatan Gunung Agung di Desa Rendang, Karangasem, Kamis (12/7/2018), Tohlangkir mengalami 10 kali gempa embusan dari pukul 00.00 Wita hingga 18.00 Wita.

Angin mengarah ke barat.

Pukul 10.00 Wita, hujan abu terjadi Klungkung.

"Meskipun saat ini masih embusan, potensi letusan masih ada," ujar Kepala Sub-Bidang Mitigasi Pemantauan Gunung Api Wilayah Timur PVMBG, Devy Kamil Syahbana, Kamis (12/7/2018).

Selain itu terekam juga, 1 kali gempa vulkanik dangkal dan 2 gempa tektonik jauh.

Imbauan dari PVMBG belum berubah, Tohlangkir masih berada pada Level III (Siaga) dengan rekomendasi masyarakat di sekitar gunung Agung dan pendaki, pengunjung, wisatawan agar tidak berada atau tidak melakukan pendakian. dan tidak melakukan aktivitas apapun di zona perkiraan bahaya yaitu di seluruh area di dalam radius 4 kilometer dari kawah.

Zona perkiraan bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual.

Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder, berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan, dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak.

Area landaan aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di gunung Agung.

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Wisatawan Tak Khawatir Abu Vulkanik Tohlangkir

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini