Laporan Wartawan Tribun Jabar, Resi Siti Jubaedah
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Fachreza Aryo Damara (19) atau sering disapa Aryo, merupakan mahasiswa kedokteran di Universitas Padjadjaran yang meraih peringkat ke empat di Mawapres Nasional.
Di ajang tersebut, ia membawakan hasil gagasannya dalam karya tulis ilmiah tentang Rompi Anti Kanker Paru-paru.
Menurutnya, dalam menciptakan karya tulis ilmiah mengenai rompi anti kanker paru-paru tersebut, terinspirasi dari penderita kanker paru-paru di Indonesia yang banyak.
Kanker paru-paru merupakan penyakit yang paling membunuh di dunia setelah penyakit jantung. Terlebih di indonesia banyak sekali jumlah perokok aktif.
Selain dari akibat jumlah perokok aktifnya yang banyak, banyak pula jumlah perokok pasif yang merasakan akibat dari perokok aktif.
Sehingga resiko kanker semakin banyak. Aryo juga melihat bahwa sampai saat ini, pengobatan kanker masih belum dapat sempurna menyembuhkan kanker.
“Jadi kalau penderita kanker sedang kemoterapi, biasanya kalau orang awam melihatnya mereka akan keliatan botak kepalanya. Nah rompi ini diciptakan agar tidak membedakan secara fisik pada penderita kanker dengan yang lainnya,” ujar Fachreza Aryo Damara, saat ditemui TribunJabar.Id, Rabu (24/7/2015).
Sehingga menurutnya, dengan menggunakan media rompi sebagai alat kemoterapi, akan meningkatkan kepercayaan diri pada penderita kanker.
Menurutnya, rompi kanker ini nantinya akan memancarkan gelombang ke arah sel kankernya, sehingga sel kankernya akan merasa panas dan hancur.
Dalam perumusan gagasan rompi anti kanker ini, ia dibantu oleh beberapa mahasiswa jurusan lain, seperti mahasiswa fisika, farmasi, dan lain sebagainya. Hal itu untuk mengetahui kebenaran akan rancangan yang ia buat.
Gagasan seperti itulah yang membawa Aryo menjuarai peringkat empat di Mawapres tingkat nasional.