TRIBUNNEWS.COM, TIMIKA - Wakil Kepala Penerangan Kodam 17 Cenderawasih, Letkol Inf Dax Sianturi mengatakan, tim SAR (search and rescue) gabungan membutuhkan waktu dua jam jalan kaki untuk mencapai lokasi jatuhnya pesawat Dimonim Air PK-HVQ.
Pesawat tersebut ditemukan hancur di Gunung Menuk, Pegunungan Bintang, Papua, Minggu (12/8/2018) sekitar pukul 08.45 WIT setelah dinyatakan hilang kontak pada Sabtu kemarin.
Dari tujuh penumpang dan awak pesawat, enam orang tewas dan satu orang dinyatakan selamat.
Tim SAR mencapai lokasi jatuhnya pesawat setelah berjalan kaki kurang lebih dua jam dari Kampung Oktamen.
“Dilaporkan kondisi pesawat dalam keadaan hancur setelah menghantam hutan belantara di Gunung Menuk,” kata dia.
Dandim 1702 Wamena, Letkol Inf Lukas Saidipun, melaporkan saat ini Tim SAR dengan bantuan masyarakat masih mengangkat korban meninggal dunia dengan menggunakan kantong jenazah untuk selanjutnya dibawa menuju RSUD Oksibil.
Pada kesempatan ini, Pangdam XVII Cenderawasih, Mayjen TNI George Elnadus Supit menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada para keluarga korban yang meninggal dunia.
“Kodam Cenderawasih memberikan apreasiasi dan terimakasih atas kerja keras Tim SAR gabungan (TNI, Polri, Pemda) dan seluruh masyarakat yang terlibat dalam pencarian dan evakuasi korban,” ujar dia.
Pesawat jenis Pilatus Porter milik PT Martha Buana Abadi berangkat dari Bandara Tanah Merah, Boven Digoel dengan tujuan Bandara Oksibil, Pegunungan Bintang, Sabtu kemarin pukul 13.50 WIT.
Pada sekitar pukul 14.17 WIT, pilot pesawat sempat melakukan komunikasi dengan pihak Tower Bandara Oksibil. Pesawat seharusnya sudah mendarat di Bandara Oksibil pukul 14.30 WIT. (Kontributor Kompas TV Timika, Irsul Panca Aditra)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Butuh 2 Jam Jalan Kaki untuk Mencapai Lokasi Jatuhnya Pesawat Dimonim"