Pulau Lombok kini sedang berduka, Minggu (5/8/2018) malam gempa berkekuatan 7.0 SR mengguncang pulau yang dikenal dengan pulau 1000 masjid tersebut.
Gempa tersebut meluluhlantakan hampir seluruh kawasan di Pulau Lombok. Kabupaten Lombok Utara menjadi wilayah yang mengalami kerusakan paling parah. Lombok Utara juga menjadi wilayah yang paling banyak menelan korban jiwa.
Data BNPB sementara tercatat 387 orang meninggal dunia dengan sebaran Kabupaten Lombok Utara 334 orang, Lombok Barat 30 orang, Lombok Timur 10 orang, Kota Mataram 9 orang, Lombok Tengah 2 orang, Kota Denpasar di Pulau Bali 2 orang, Kabupaten Sumbawa Barat 1 orang dan kemungkinan masih terus bertambah.
Gempa yang sangat kuat hingga terasa ke Pulau Bali tersebut, hingga kini menimbulkan kerusakan yang cukup banyak. 67.857 unit rumah rusak, 468 sekolah rusak, 6 jembatan rusak, 3 rumah sakit rusak, 10 puskesmas rusak, 15 masjid rusak, 50 unit mushola rusak, dan 20 unit perkantoran rusak. Angka ini juga sementara.
Di sepanjang jalan, rumah-rumah terlihat rata oleh tanah. Relawan masih terus berupaya melakukan evakuasi korban. Petugas gabungan dari Basarnas, TNI, BNPB, serta relawan kemanusiaan berdatangan untuk memberikan bantuan evakuasi dan bantuan lainnya.
Sebanyak 270.168 jiwa pengungsi tersebar di ribuan titik. Di beberapa tempat dilaporkan masih terdapat pengungsi yang belum menerima bantuan teruatama di Kecamatan Gangga, Kayangan, dan beberapa pengungsi yang berada di bukit-bukit dan desa terpencil.
Bantuan merupakan menjadi perhatian utama saat ini bagi pengungsi. Kebutuhan akan tenda, makanan, serta air bersih masih dirasakan minim oleh pengungsi di pedalaman.
Lombok kini memang sedang berduka, pulau yang biasanya ramai oleh wisatawan baik wisatawan lokal maupun mancanegara kini terlihat sepi. wisatawan terutama wisatawan asing terlihat bergegas meninggalkan Lombok dikarenakan takut adanya gempa susulan dan yang utama menghindari bahaya tsunami yang beredar setelah gempa terjadi.