Dari informasi akun @adi saputro, tiga korban itu adalan Adong (50), Rio (11) dan Vito (8).
Mereka adalah satu keluarga yang tinggal di Desa Nanga Tikan Kecamatan Belimbing Hulu.
Berdasarkan keterangan, korban saat itu mereka membakar lahan untuk ladang tanpa ada bantuan dari warga lain.
Kejadian sekitar pukul10.00 hingga 13.00 WIB.
Karena cuaca panas dan angin cukup kencang sehingga mengakibatkan arah api berbalik.
Akibatnya Seorang bocah berusia tujuh tahun meninggal dunia akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Dusun Tikan II Desa Nanga Tikan Kecamatan Belimbing Hulu pada Minggu (12/8/2018 tersebut.
Identitas anak tersebut diketahui bernama Pito (7) dan selain itu ada dua orang lain turut menjadi korban kebakaran lahan tersebut yakni bernama Adong (65) dan anaknya Nasario Putra alias Rio (10) saudara kandung Pito
Korban Pito yang masih pelajar ini meninggal di lokasi kejadian, sementara kakeknya Adong mengalami luka bakar sekitar 76 persen dan Nasario Putra juga mengalami luka bakar sekitar 60 persen.
Kedua korban kebakaran saat ini sedang menjalani perawatan medis secara intensif di RSUD Citra Husada di Nanga Pinoh
Saat di konfirmasi Kapolres Melawi AKBP Ahmad Fadlin membenarkan peristiwa tersebut, Korban terbakar di atas lahannya sendiri dan informasi sementara korban mengakui membakar lahannya sendiri
"Korban bersama kedua anak tersebut sedang berada di rumah pondok di ladang, tiba-tiba api yang membakar lahan membesar menyambar pondok korban,"kata Kapolres Melawi pada Senin (13/8)
Lanjutnya, untuk kronologis kejadian berdasarkan keterangan Udun kepala dusun Tikan II desa Nanga Tikan, korban Adong dan kedua anaknya pada minggu (12/8) pagi pergi ke ladang miliknya yang berjarak sekitar 1 jam dari Dusun Tikan II.
"Adong berencana pergi ke landak untuk menanam pagi atau Nugal , namun sekitar pukul 17.00 Wib Kepala Dusun Udun melihat ada kobaran api di sekitar ladang milik Adong, kemudian Udun meminta dua anak Adong yang lain yakni Jendri dan Jepri Handiuntuk mengecek ke lokasi,"ujarnya.
Dikatakannya lagi, setiba di lokasi, Jendri mengetahui ayah dan adiknya terperangkap di dalam api dan akhirnya ia pun meminta bantauan warga lain untuk mengevakuasi para Korban ke Dusun dan akhirnya Sekira pukul 20.30 Wib.