TRIBUNNEWS.COM, MANGUPURA - Warga di seputaran Jalan Bypass Munggu menuju Tanah Lot, Minggu (2/9) pagi, digegerkan penemuan mayat laki-laki di dalam got.
Korban diduga dibunuh karena sekujur tubuhnya penuh luka dan ditemukan gagang pisau di samping mayatnya.
Sebelum ditemukan tewas dalam got, korban bernama Aka Haleku Maramba Tana (27) diketahui sempat berkomunikasi dengan pacarnya.
Pihak keluarga pun menduga kuat Aka jadi korban pembunuhan.
Saat ditemukan di got, posisi mayat telungkup dengan kepala ke arah barat.
Mukanya terendam air got dan kedua kaki menjulur ke arah timur. Di samping kepala mayat terdapat sebuah gagang pisau warna putih.
Kapolres Badung, AKBP Yudith Satriya Hananta, menjelaskan mayat tersebut pertama kali ditemukan Made Rayin (Pak Koci) sekira pukul 08.00 Wita.
Penemuan itu kemudian disampaikan kepada menantunya Ni Luh Suari (39), dan kemudian dilaporkan ke polisi.
"Saat menerima laporan, tim langsung menuju TKP untuk melakukan pengamanan di tempat kejadian dengan memasang police line," katanya.
Saat dilakukan penyelidikan, diketahui korban bernama Aka Haleku Maramba Tana (27) yang berasal dari Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tengara Timur (NTT).
"Saat kami periksa ada sebuah dompet yang berisikan identitas korban. Selain itu dalam saku celana kanan depan korban terdapat HP Samsung warna hitam. Dalam saku celana kanan belakang terdapat kabel head set warna putih. Pada saku kiri belakang ditemukan rokok dan sebuah korek gas," jelasnya
Saat ditemukan, mayat tersebut memakai baju kaos berwarna coklat dengan kombinasi warna merah. Pada bawahan menggunakan celana jeans selutut dengan tangan kanan memakai gelang warna merah.
"Kini kami masih melakukan penyelidikan. Kami menduga ini kasus pembunuhan. Lantaran ada luka dan gagang pisau di samping kepala. Mayat dibawa ke Rumah Sakit Sanglah untuk diperiksa lebih lanjut," ujarnya.
Sementara berdasarkan hasil visum luar tim forensik RSUP Sanglah mengungkap fakta mencengangkan. Kepala Instalasi Forensik RSUP Sanglah, dr. Dudut Rustyadi mengungkapkan, pihaknya menemukan adanya tanda-tanda kekerasan berupa luka terbuka dan luka lecet di sekujur badan korban.
“Luka terbuka itu terjadi akibat kekerasan benda tajam. Sementara luka lecet terjadi akibat kekerasan benda tumpul," ungkapnya saat dikonfirmasi Tribun Bali, Minggu (2/9).
Luka terbuka ini tersebar pada kepala belakang, pelipis kanan, leher samping sisi kanan dan juga di bagian punggung.
Sementara, luka-luka lecet yang ditemukan tersenar pada perut, lengan bawah kanan dan kiri, lengan bawah kiri, lutut kanan dan tungkai bawah kiri.
Untuk analisis penyebab kematian korban, pihaknya belum bisa memastikan karena detail luka hanya bisa diperoleh melalui tindak autopsi.
Informasi yang dihimpun, luka terbuka paling mencolok terdapat pada bagian leher samping kanan.
"Belum bisa disampaikan. Detail kedalaman luka baru bisa diperoleh setelah autopsi. Keputusan autopsi menunggu dari kepolisian dan keluarga," terangnya.
Pihak keluarga dan juga kerabat korban pun merasa ada keanehan dari kematian Aka.
Apalagi melihat kondisi korban dalam keadaan babak belur dan penuh luka tusuk. Ditambah ada penemuan pisau di dekat jenazah korban.
Hal ini diungkapkan adik sepupu korban, Onky Kristansen Tamu Umbu (27) saat ditemui Tribun Bali di Kamar Jenazah Instalasi Forensik RSUP Sanglah, Minggu (2/8).
Dari informasi yang ia himpun, komunikasi terakhir korban yang diketahui adalah dengan sang pacar yang berdomisili di Surabaya.
Malam itu, terang dia, mereka berdua saling telepon hingga pukul 02.00 Wita dini hari. Setelah itu, korban pamit undur diri dengan alasan capek dan ingin tidur.
"Setelah itu sudah gak ada kabar apa-apa lagi dan tiba-tiba tadi pagi dapat info dia meninggal," terangnya sembari diamini kerabat lainnya.
Satu-satunya kunci mengungkap penyebab kematian ini, kata dia, terletak pada seorang rekan kerja korban yang sehari-hari tinggal bersama.
Diketahui, korban bekerja di salah satu warung makanan yang terletak tak jauh dari lokasi kejadian sejak enam bulan lalu.
“Sehari-hari, mereka berdua juga tidur di warung tempat mereka bekerja. Setelah telepon itu, ya info terakhir posisi dia sebelum kejadian kan cuman temannya itu yang tahu," jelasnya.
Ditanya soal apakah korban pernah bercerita memiliki masalah, Onky mengaku tidak tahu-menahu.
Aka sehari-hari dikenal sebagai pria pendiam yang jarang memiliki masalah dengan orang lain.
"Dia aja minum enggak, pendiam orangnya. Saya juga jarang ngeliat dia ada masalah sama orang lain," tuturnya. (gus/azm)
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Usai Telepon Pacar Aka Ditemukan Tewas di Got Bypass Munggu, Kerabat Beberkan Sosok Saksi Kunci Ini