Laporan wartawan Sripoku.com, Ahmad Farozi
TRIBUNNEWS.COM, LUBUKLINGGAU - AKP Ojang, anggota Brimob Por B Petanang Polda Sumsel, menjadi korban aksi perampokan di PT Sriwijaya Distribusindo Raya atau PT Wings pada 22 November 2017 silam.
Saat sembilan pelaku menyatroni perusahaan yang berlokasi di Jalan Soekarno Hatta Kelurahan Sumber Agung Kecamatan Lubuklinggau Utara I Kota Lubuklinggau, ia terluka di bagian kepala akibat dibacok perampok.
Tak hanya itu, senjata api jenis HS-9 miliknya ikut dirampas oleh para perampok.
Usai rilis penangkapan salah satu komplotan perampok yang ditembak mati oleh petugas, yaitu Sapariyanto, di kamar jenazah RS Sobirin Lubuklinggau, Sabtu (8/9/2018), Sripoku.com sempat mewawancarai AKP Ojang.
Ia mencoba mengingat kejadian yang menimpanya sekitar sembilan setengah bulan lalu.
Diceritakan, sebelum kejadian ia datang ke PT Sriwijaya Distribusindo Raya, atau biasa disebut gudang PT Wings, lalu melaksanakan solat (dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, salat).
Usai salat, ia mendengar ada suara berisik di bagian depan lalu bangkit menuju sumber suara.
Sambil bangkit, ia tak lupa membawa senjata api miliknya yang sebelumnya diletakkan di samping tempatnya salat.
"Saya bangun, lalu ke arah depan karena dengar ada suara berisik gitu. Senjata saya bawa, masih saya pegang, tapi nggak sempat saya kokang," tutur AKP Ojang.
Setibanya di depan, ia terkejut melihat ada beberapa orang, dan di antaranya langsung menghampiri dirinya sambil mengayunkan parang.
Reflek dia berusaha menghindar namun terjatuh.
Di saat itulah, ayunan parang sebanyak dua kali mengenai kepala bagian belakangnya.
Orang tersebut langsung merampas senjata api yang masih di tangan AKP Ojang yang dalam kondisi sudah tak berdaya, lalu mengikat dan melakban mulutnya.
Setelah berhasil menjalankan aksinya, para pelaku kemudian kabur melarikan diri dari lokasi tersebut.
Terkait ditangkapnya salah satu pelaku yang merampas senjatanya yaitu Sapariyanto, yang tewas ditembak saat penangkapan, AKP Ojang mengaku terharu.
Ia juga berterima kasih kepada unsur pimpinannya dan seluruh tim yang terlibat dalam penangkapan pelaku, sehingga senjata api miliknya yang dirampas oleh pelaku berhasil ditemukan kembali.
"Ini tak lepas dari dukungan pimpinan, kerja keras rekan-rekan, kemudian ridho Tuhan Yang Maha Kuasa. Saya sangat terharu, tidak bisa saya ungkapkan beban saya selama ini. Sekarang sedikit terbayar, dengan penangkapan ini," ucap AKP Ojang dengan nada bergetar dan matanya sedikit berkaca-kaca tak mampu menutupi keharuan hatinya, karena senjatanya sudah ditemukan dan pelakunya berhasil ditangkap.
Dikatakan, senjata api yang disita dari pelaku perampokan tersebut memang miliknya.
Sebab, dia sudah mengecek senjata tersebut, nomor seri atau registernya sama dengan miliknya yang hilang dirampas perampok.
"Setelah saya cek bahwa barang bukti ini benar milik saya yang dirampas saat kejadian. Itu sesuai dengan nomor seri dan register, tidak salah lagi. Waktu itu amunisi 10 butir yang ada di dalam. Semoga semua ini jadi amal ibadah untuk rekan yang bantu ungkap kasus ini," kata AKP Ojang.
Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Kisah AKP Ojang. Disatroni 9 Perampok Usai Solat, Dibacok dan Senjata Api Dirampas,