TRIBUNNEWS.COM - Sepuluh desa tempat pengungsian korban gempa bumi di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, terjangkit wabah malaria.
Dilansir dari Kompas TV, Rabu (12/9/2018), semula wabah malaria hanya tersebar di dua desa, yakni di Desa Bukit Tinggi dan Desa Mekar Sari.
Namun, wabah malaria semakin tersebar luas hingga menjadi sepuluh desa.
Desa lainnya memang berada di sekitar daerah Desa Bukit Tinggi dan Desa Mekar Sari.
• Liga Musim 2018/2019 Telah Berlangsung, 8 Pemain Bintang Ini Malah Belum Cetak Satupun Gol
Kepala Dinas Kesehatan Lombok Barat, Rahman Sahnan Putra mengatakan, total sebanyak 117 pengungsi korban gempa bumi terjangkit malaria.
Pengungsi yang terjangkit wabah malaria di antaranya terdapat bayi dan ibu hamil.
Menanggapi terjadinya peningkatan jumlah pasien malaria, Bupati Lombok Barat, Fauzan Khalid mempertimbangkan untuk penetapan status kejadian luar biasa.