News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ajukan Suntik Mati, Ini Penyakit yang Diderita Afandi

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Afandi saat dibawa ke RSUD Kalisari Batang dari kediamannya yang terletak di Desa Timbang, Kecamatan Banyuputih Kabupaten Batang, Jumat (14/9/2018). Afandi sebelumnya mengajukan permohonan agar disuntik mati.

TRIBUNNEWS.COM, BATANG -- Tak tahan dengan penyakit yang dialaminya selama 14 tahun terakhir, warga asal Desa Timbang RT 5 RW 2 Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Batang, Afandi (48) mengajukan permohonan eutanasia atau suntik mati.

Ayah dua anak itu mengaku telah mengajukan permohonan tersebut ke Kejaksaan Negeri Batang dan Jateng pada 2017 lalu.

Ditemui, Jumat (14/9/2018) kemarin mata pria tersebut terus berkaca-kaca, saat menceritakan kisah hidupnya sebelum ia jatuh sakit dan tak berdaya di dalam kamarnya.

"Dulu saya bekerja sebagai kuli bangunan, namun 14 tahun lalu saya jatuh sakit, saat itu dua anak saya masih kecil. Empat tahun terakhir ini penyakit saya semakin parah, bahkan untuk melihat kondisi anak-anak saja saya tidak sanggup, kalau bunuh diri tidak dilarang agama sudah saya lakukan dari dulu," ujarnya.

Baca: Afgan Kaget Saat Tidur Tertindih Ibunya yang Berdarah-darah Ditikam Sang Ayah

Selain karena sudah tidak tahan dengan penyakitnya, Afandi juga mengaku berat membiayai keluarganya.

Selama empat tahun belakangan ini, ia praktis lebih banyak menghabiskan waktunya dengan berbaring di tempat tidur.

"Empat tahun terakhir penyakit saya semakin parah. Untuk melihat kondisi anak-anak saja saya tidak sanggup," kata dia.

Dikisahkan Afandi, ia telah menjalani berbagai perawatan hingga harta bendanya habis.

Namun, penyakit yang ia derita tidak kunjung sembuh.

Menurut Afandi, ia merasa seperti ada sesuatu yang mengganjal di dalam perutnya.

Karena itulah, ketika bernapas, Afandi merasa kesakitan.

"Saya sudah mencoba menjalani perawatan mulai dari medis di rumah sakit Batang hingga herbal semua sudah saya coba. Namun hasilnya nihil. Saya putus asa," tambahnya.

Istri terus menangis

Sedangkan sang istri, Salehati (47) tak henti-hentinya menangis mendengar permohonan yang diajukan suaminya itu.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini