TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Suasana duka masih terasa di kediaman almarhum prajurit TNI AL Korps Marinir Kelasi Kepala Achmad Halim Mardyansah (29), Jumat (14/9/2018), di Jalan Kesatria 1, Karangpilang, Surabaya, Jawa Timur.
Achmad Halim Mardyansah (29) dikabarkan meninggal dunia gantung diri di pohon bambu di belakang kantornya di Kompleks Marinir Karang Pilang, Senin (10/9/2018) lalu.
Meski sudah hari kelima, masih banyak tamu berdatangan untuk mengucapkan bela sungkawa atas kematian korban yang dianggap masih misterius.
Ayah korban H Sukiman (59) dan ibunda Hj Istiatin (64) dan istri almarhum Aisyah Syafiera (23) tampak menguatkan diri untuk menyambut mereka.
Terlihat dua foto almarhum dipajang di meja kecil di pojok teras rumah.
Satu foto almarhum mengenakan baju seragam dinas.
Satu lagi foto kenangan foto almarhum mengenakan kain ihram serba putih.
Ini merupakan foto saat berada di tanah suci.
Baca: Roy Suryo Diminta SBY Selesaikan Kasus Barang-barang Milik Kemenpora dalam Waktu 7 Hari
Sambil sesekali memandangi foto anaknya, H Sukiman bercerita seputar kenangan dengan almarhum. Juga kebaikan-kebaikan almarhum.
Itu sebabnya keluarga sulit menerima penjelasan, yang menyebut anaknya meninggal dunia karena gantung diri di belakang kantornya Lanmar Karangpilang Surabaya, Jawa Timur, Senin (10/9/2018).
Apalagi setelah H Sukiman melihat jasad anaknya itu sebelum dimakamkan. Ia melihat ada sejumlah kejanggalan.
Keluarga sempat memotret sekujur tubuh korban dan sejumlah luka, yang disebutnya sebagai tanda kejanggalan seorang yang meninggal bunuh diri.
Dari foto tersebut terlihat ada luka memar pada bagian kepala hingga mengeluarkan darah. Kemudian juga terdapat luka di ujung pangkal paha korban.
"Ada yang aneh," ujarnya Hj Istiatin saat ditemui, Jumat dini hari (14/9/2018).