TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Program Penerapan Teknologi Tepat Guna (PPTTG) Politeknik Negeri Banjarmasin, Kalsel, menggelar salah satu program dari Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Kemristek Dikti) yang langsung berinteraksi dengan masyarakat.
Kegiatan dari Kemristek Dikti yang dilaksanakan oleh Tim PPTTG Polteknik Negeri Banjarmasin ini dilakukan sejak 10 September lalu, dan berakhir Kamis, 20 September ini.
Berkaitan dengan Program Penerapan Teknologi Tepat Guna kepada masyarakat yang merupakan program Kemristek Dikti yang dilaksanakan oleh Tim PPTTG Politeknik Negeri Banjarmasin tersebut, telah dilakukan kegiatan sosialisasi, pelaksanaan dan serah terima produk.
Rangkaian kegiatan tersebut disaksikan langsung Sekretaris Kecematan Bumi Makmur, M. Hadiat Wicaksono, SSTP, dan Kepala Desa Sungai Rasau, H.Rustam Effendi.
Dr. Agus Pebrianto, SE, M.Si menjelaskan bahwa PPTTG merupakan kegiatan dari Kemristek Dikti, di mana tahun 2018 ini Tim Politeknik dipercaya kembali oleh Kemristek Dikti untuk melaksanakan PPTTG Berupa Penyulingan Air Bersih untuk Air Payau, atau air asin dirubah menjadi air tawar di daerah Sungai Rasau, dan yang menjadi mitranya adalah lingkungan RT 5 RW 02 dan RT 9 RW 03, kecamatan Bumi Makmur Kabupaten Tanah Laut.
"Mengapa kami memilih lokasi ini, dikarenakan daerah tersebut sangat kesulitan air bersih, dan untuk mendapatkan air bersih masyarakat harus membeli ke penjual air dengan harga per jerigen 25 liter Rp. 2500," ujar Dr. Agus Pebrianto, SE, M.Si, Ketua Tim, dari jurusan Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Banjarmarin, Kamis (20/9/2018).
"Kondisi air di Sungai Rasau, selain berbau tidak sedap, juga rasanya asin. Ini karena wilayah tersebut berada di daerah pesisir pantai," tutur Dr.Agus Pebrianto, SE, M.Si.
"Dengan adanya PPTTG Kemristek Dikti tahun Anggaran 2018, maka kami dari Politeknik Negeri Banjarmasin tertarik untuk mengikuti PPTTG, dan akhirnya diakomodir oleh Kemristek Dikti untuk mengaplikasikan teknologi penyulingan air bersih ke daerah Sungaj Rasau," jelas Dr.Agus Pebrianto, SE.M.Si, yang juga aktif membina cabang olahraga gulat di Kalsel dan mengemban amanah sebagai Wakil Ketua Umum PP PGSI 2018-2023 yang diketuai oleh Trimedya Panjaitan.
Soal & Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 SMA Halaman 116 : Menemukan Arti Kosakata dengan KBBI
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Hal 101: Apa arti kosakata 'Mantra' dengan menggunakan KBBI?
Dalam melaksanakan kegiatan dari program Kemristek Dikti ini Dr.Agus Pebrianto, SE.M.Si dibantu oleh tim dari PPTTG Politeknik Negeri Banjarmasin.
Anggota tim ahli lainnya adalah Ahmad Rizani, ST, MT, dari jurusan Sipil; Adi Pratomo, M.Kom, dari jurusan Administrasi Bisnis; dan Rudy Haryanto, S.Sos, MM, dari jurusan Administrasi Bisnis. Tim ahli tersebut juga dibantu oleh enam orang mahasiswa dan mahasiswi dari jurusan Administrasi Bisnis.
Terkait dengan output air yang dihasilkan dari proses penyaringan adalah, Dr.Agus Pebrianto, SE, M.Si menjelaskan beberapa hal.
Sebelum dilakukan penyaringan, katanya, telah dilakukan pengukuran TDS air sebagai acuan layak atau tidak layak air tersebut untuk dikonsumsi.
"Nilai TDS-nya sebelum disaring adalah 435-500 TDS-nya, artinya kandungan mineralnya sangat tinggi terutama garam nya. Namun setelah dilaksanakan penyaringan nilai TDS-nya menjadi 43-an, yang artinya air tersebut sangat layak untuk dikonsumsi dan air menjadi tawar serta air tidak lagi berbau. Setelah itu masyarakat bisa langsung menggunakan air tersebut untuk kebutuhan sehari-hari," papar Dr.Agus Pebrianto, SE, M.Si.
"Kami sangat bersyukur selaku akademisi dari Politeknik Negeri Banjarmasin bisa turun langsung ke masyarakat untuk membantu memecahkan masalah yang dihadapi oleh masyarakat selama ini," jelas Dr.Agus Pebrianto, SE.M.Si.