TRIBUNNEWS.COM - YAT (19), pendaki Gunung Singgalang, di Sumatera Barat meninggal dunia setelah sempat dirawat di RSUD Padang Panjang.
YAT dikabarkan kelelahan saat mendaki, namun ada kejanggalan pada kasus meninggalnya YAT.
Kasat Reskrim Polres Padang Panjang AKP Julianson SH mengatakan, YAT telah dirudapaksa oleh temannya RFD yang sama-sama mendaki Gunung Singgalang, Rabu (22/9/2018).
Kronologi kejadian rudapaksa itu terjadi saat YAT, RFD, FK, RB, dan FZ memulai pendakian pada hari Sabtu (15/9/2018) malam pukul 23.00.
Keesokan harinya, mereka sampai di cadas gunung untuk beristirahat dan melanjutkan perjalanan menuju ke Telaga Dewi.
YAT yang berpacaran dengan FK mulai merasa kelelahan saat badai datang di Telaga Dewi.
Melihat pacarnya kelelahan, FK bersama dua temannya memutuskan untuk turun mencari bantuan.
Sementara YAT dititipkan pada RFD.
RFD pun merudapaksa YAT.
Berdasarkan pengakuan, RFD mengatakan bernafsu melihat YAT yang kelelahan.
"Bukannya menjaga, malah pelaku (RFD) menyetubuhi korban dalam kondisi lemas tak berdaya. Kata pelaku, dia nekat menyetubuhi korban karena bernafsu melihat korban dalam kondisi lemas tersebut," kata AKP Julianson SH, Kasatreskrim Polres Padang Panjang, Jumat (21/9/2018).
Setelah merudapaksa YAT, keesokan harinya, bantuan pun datang dan YAT mendapatkan perawatan medis.
Dari pemeriksaan medis, polisi menemukan kejanggalan yakni adanya cairan sperma pada celana YAT.
Atas hasil pemeriksaan itu, polisi memanggil semua rekan yang turut mendaki gunung bersama YAT.