Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Dua orangtua murid korban kekerasan Kepala SMKN 1 Surabaya menuntut agar Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Saiful Rachman meminta maaf kepada korban, RA, ZU dan ZA.
Hal tersebut disampaikan Wali Murid korban, Budi Sugiharto dan Elisa Ernawati serta suaminya saat menggelar aksi di Taman Apsari, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Jumat (28/9/2018).
Lisa mengatakan, dalam video yang beredar, Saiful melontarkan pernyataan yang terkesan menyepelekan pengaduan ketiga siswa korban.
Seolah korban menyampaikan kejadian yang tidak benar.
"Anak kami itu korban kekerasan, kok dianggap bohong. Pak Kadispendik Jatim harus menarik ucapannya dan minta maaf ke korban," kata Lisa.
Lisa kecewa dengan Saiful yang seolah melindungi Kepala SMKN 1 Surabaya, Bahrun yang telah mengakui perbuatannya.
"Kami berharap Gubernur Jatim Soekarwo mengevaluasi anak buahnya yang telah menyakiti hati pelajar," sambung Budi Sugiharto yang anaknya kena tampar hingga kacamatanya terlepas itu.
Seperti diketahui, Bahrun sudah mengakui dan membuat surat pernyataan bersalah serta mengaku khilaf pada Rabu (26/9/2018).
Kekerasan di SMKN 1 Surabaya ini juga menyulut aksi pelajar yang menyoroti transparansi dan meminta penggantian kepala sekolah
Bahrun membuat pernyataan di atas materai di hadapan orang tua RA dan Kapolsek Wonokromo, Kompol Rendy Surya pada Rabu (26/9/2018) di ruangannya.