"Untuk satu tersangka lagi masih kita kejar. Kita juga masih mendalami kasus kejahatan lainnya yang dilakukan para tersangka," ujarnya, Jumat (28/9/2018).
Dalam penangkapan terhadap pelaku turut diamankan barang bukti berupa perhiasan, motor, sejumlah uang senjata tajam dan senpira beserta amunisnya.
Sementara dari pengakuan pelaku Ernawan hasil rampokan sendiri dibagi tiga.
Menurutnya sebagian digunakan untuk berjudi.
"Habis merampok duitnya untuk berjudi. Bebagi 60 juta bertiga. Sebagian juga untuk beli beras dan kebutuhan sehari-hari," kata Enrawan.
Terkait kepemilikan Senpira, bapak lima anak ini berkilah hanya untuk jaga- jaga saat berkebun.
"Aku beli Rp5juta, la lamo (sudah lama)," tambahnya.
Sementara dalam aksi perampokan itu, diakuinya diajak oleh Sy.
"Sy yang ngajak awalnya. Ikut bae. Kalau aku yang bawa kuduk (pisau, red)," tambah Firhandi.
Diberitakan sebelumnya, aksi perampokan oleh tiga pelaku dilakukan pada Minggu (2/9/2018) sekira pukul 23.00 WIB.
Saat itu korban tidur di rumah bersama istri dan anaknya.
Kemudian tiga pelaku masuk ke dalam rumah melalui pintu belakang dan mendapati korban dan istrinya yang baru saja terbangun.
Selanjutnya ketiga pelaku memerintahkan kepada korban dan istrinya untuk tetap duduk dan mengikat tangan korban menggunakan kain.
Selanjutnya pelaku memaksa istri korban untuk menunjukan dimana simpanan uang milik korban dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam jenis kuduk.
Kemudian uang sebesar Rp 190 juta digasak.
Berikut motor honda beat, surat berharga dan isi barang dagangan di dalam warung. (*)
Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Dua dari Tiga Perampok Tauke Kopi di Lahat, Ditembak. Uang Hasil Merampok untuk Judi,