TRIBUNNEWS.COM -- Petra Mandagi termasuk salah satu dari dua tlet paralayang ditemukan meninggal dunia tertimpa reruntuhan bangunan Hotel Roa Roa, Maesa, Kelurahan Lolu Timur, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (1/10/2018).
Hal tersebut bermula saat anggota Basarnas yang terlibat dalam pencarian, Novri mengatakan bahwa dua lelaki yang ditemukan merupakan atlet paralayang.
"Ya betul. Di Hotel Roa Roa ini ada beberapa atlet paralayang yang menginap dan banyak keluarga (mereka) yang menunggu di sini," tuturnya dalam wawancara dengan KompasTV, Senin (1/10/2018).
Menurut Novri, kedua atlet paralayang tersebut ditemukam di kamar nomor 307.
Kedua atlet ditemukan di balik reruntuhan Hotel Roa Roa sekitar pukul 13.45 Wita.
"Sedang tidur di atas kasur berdua, tertimpa reruntuhan. Posisinya satu kamar, ada dua orang," ungkapnya.
Baca: Kisah Paspampres Pengawal Kaesang Pangarep: Mengikuti Sembunyi-sembunyi, Ketahuan dan Dapat Teguran
Baca: Sederet Ramalan Zodiak Besok, 2 Oktober 2018: Bakal Ada Ujian Kesabaran Untuk Libra
Kedua jenazah langsung dibawa ke RS Bhayangkara untuk menjalani proses identifikasi oleh Tim DVI.
Para keluarga yang tadinya menunggu di dekat hotel turut ikut ke rumah sakit untuk menunggu hasil identifikasi.
Menurut Novri, petugas juga menemukan kartu identitas diduga milik salah satu jenazah.
"Kami melaksanakan evakuasi secara perlahan. Kami menemukan dua korban. Korban pertama kami mendapatkan data ID yang ditemukan dari tas di dekat korban, tetapi kami belum dapat memastikannya, nanti DVI yang memastikannya," katanya.