Ketika meletus pada 1907, gunung ini kembali meletus satu tahun kemudian pada 1908, 1909, 1910, 1911,1912 dan 1913.
Jangka terpanjangnya adalah berkisar 45 tahun setelah letusan itu.
Dahsyat
Pada 1966, letusan terjadi di Kawah Soputan. Ketika itu isi lava lereng barat menutup lubang kepundan Soputan.
Harian Kompas pada 29 Mei 1966 mewartakan bahwa rumah penduduk yang berada di kaki Gunung Soputan mendapati aktivitas gunung dan menerima hujan abu setebal 10 sentimeter.
Letusan diawali dengan dentuman dan gemuruh dibarengi oleh asap yang melambung tinggi.
Pada waktu itu, penduduk kampung Tonsewer, Tewure, Kamonang, Tumaratas, Rangitis, Amperung terpaksa mengungsi.
Namun tercatat, letusan Gunung Soputan yang paling hebat terjadi 30 tahun silam terjadi pada 1982.
Debu panas disertai api sampai ketinggian 4.000 meter yang menyebabkan hujan abu vulkanik, ketika itu ketebalan abu vulkanis sekitar 30 sentimeter dan menutupi rumah warga.
Dalam tahun itu juga terjadi sekitar 6 letusan dan selain mengeluarkan asap tebal, juga bersamaan letusan itu dilontarkan material kerikil kecil dan pasir.
Muntahan larva mulai melanda desa yang berada di sekitar gunung dengan jarak 15 kilometer.
Sekitar 500 rumah rusak dan mengancam sekitar 32.000 penduduk pada daerah itu.
Peristiwa itu tercatat sebagai terparah pada era 1980-an.
Khusus periode 1980-an, tercatat beberapa kali letusan beruntun.