Hanum juga meretweet berita-berita soal Ratna Sarumpaet yang mengaku dikeroyok.
Mengetahui kebohongan tersebut dan turut serta menyebarkan berita hoax, Hanum menuturkan bahwa dalam ajaran agamanya memohon maaf adalah ajaran besar.
Cuitan itu pun di iya kan oleh Gibran.
"Ya".
Ratna mengaku, kebohongan tersebut mulanya ditujukan untuk keluarganya saja.
Ratna mengatakan, pada 22 September atau keesokan harinya setelah operasi, Ratna melihat wajahnya mengalami lebam-lebam.
Ratna merasa khawatir karena saat operasi sebelumnya tidak pernah mengalami hal tersebut. Adapun Sidiq mengatakan bahwa kondisi tersebut merupakan hal wajar setelah operasi.
Tidak ingin anak-anaknya mengetahui penyebab kondisi wajahnya, Ratna akhirnya berbohong bahwa kondisi lebam dan bengkak itu disebabkan penganiayaan oleh beberapa orang. Ratna mengatakan, kebohongan tersebut hanya untuk internal keluarganya saja.
Ratna bahkan sempat mendatangi Prabowo dan mendapatkan simpati darinya.
Prabowo menuturkan bahwa apa yang didapat Ratna adalah hal ironi.
"Ini sangatlah ironi, saya diberitahu hari ini 2 Oktober 2018 adalah Hari Anti Kekerasan Internasional," kata Prabowo seperti yang dikutip dari TribunJakarta.com, Selasa (2/10/2018).
"Ini adalah ancaman serius terhadap demokrasi, dan ini ironi sangat ironi, saya diberi tahu hari ini adalah hari kekerasan internasional tapi saya harus sampaikan ini ke publik," tandasnya.
Namun saat kebohongan Ratna mengarang cerita terkuak, Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak, menegaskan, bahwa kebohongan itu merupakan inisiatif dan sikap pribadi.
Badan Pemenangan Prabowo-Sandi tak tahu-menahu soal kebohongan yang dikarang oleh Ratna.