Laporan Wartawan Tribun Jeneponto, Muslimin
TRIBUNNEWS.COM, JENEPONTO - Beberapa hari terakhir, warga dihebohkan dengan beredarnya informasi hoax di media sosial terkait adanya sejumlah anak korban gempa dan tsunami Palu yang siap diadopsi.
Sontak kabar itu membuat sejumlah kaum ibu kepincut ingin mengadopsi.
Tidak terkecuali kaum ibu-ibu yang bermukim di Kecamatan Bangkala, Jeneponto.
"Ini membuat situasi gaduh, mulai dari kemarin hingga saat ini ratusan warga banyak berdatangan ke posko kami. Selain memberikan bantuan, sebagian warga juga mengutarakan niatnya mengadopsi anak korban gempa dan tsunami Palu. Padahal, di sini tidak penampungan korban gempa," ujar Amrullah Serang, anggota Pemuda Bangkala Peduli Donggala-Palu, yang membuka posko di halaman Mapolsek Bangkala, Sabtu (6/10/2018).
Amrullah Serang, yang juga Sekretaris HMI Jeneponto, pun menyayangkan beredar kabar itu.
"Sebagian warga yang datang mengaku dapat info dari media dan ada pula yang mengaku dapat info dari pasar Allu Bangkala," ujarnya.
Pihaknya mengaku sejauh ini telah mengumpulkan sejumlah bantauan, baik berupa uang maupun barang.
"Alhamdulillah, yang terkumpul sudah Rp 11.428.500, serta ada beberapa karung pakaian, makanan cepat saji dan air mineral," jelas Amrullah Serang.
Rencananya, untuk tahap pertama, ia akan menyalurkan bantuan itu melalui posko induk peduli gempa Palu, Donggala Sigi, yang di buka Forkopimda Jeneponto di Taman Turatea.