News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gempa di Sulteng

Jembatan Kuning, Ikon Kebanggan Palu dan Keberadaan Buaya Kalung Ban

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi jembatan Kuning yang saat ini rusak dsn terputus.

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, PALU - Jembatan Ponulele atau yang disebut oleh masyarakat setempat Jembatan Kuning ‎menjadi saksi bisu bencana gempa dan tsunami yang mengguncang Palu, Sulawesi Tengah.

Pantauan wartawan TribunJakarta.com, jembatan berbentuk melengkung yang menjadi ikon Kota Palu itu kini terputus dan tak bisa dilalui.

Saat ini ada beberapa coretan "Saksi Bisu Tsunami dan Pray for Palu #Palu Kuat" terlihat di dinding jembatan.

Baca: Video Amatir Putusnya Jembatan Kuning Bali yang Menewaskan 8 Orang

Darmo, salah satu warga yang berada di Jembatan Kuning mengatakan saat bencana gempa dan tsunami terjadi ‎jembatan ini sedang ditutup karena sedang ada kegiatan Festival Palu Nomoni

"Coba saja kalau tak sedang ditutup pasti akan banyak warga yang jadi korban karena jembatan ini ramai dipenuhi warga," kata Darmo kepada TribunJakarta.com, Kamis (11/10/2018).

Baca: Rupiah Terus Melemah, Prabowo Subianto: Kita Tambah Miskin

Kendati saat ini Jembatan Kuning telah terputus‎, jembatan tersebut tetap menjadi daya tarik bagi masyarakat Palu dan sekitarnya.

Seperti terlihat hari ini, dimana banyak masyarakat yang datang ke Jembatan Kuning untuk melihat kondisi ikon kesayangan Palu yang luluh lantak pasca diguncang gempa dan tsunami.

Mereka mengabadikan kondisi Jembatan Kuning saat ini menggunakan ponselnya.

Beberapa dari mereka juga tak menyangka bahwa jembatan itu kini sudah hancur karena bencana yang tak pernah bisa diprediksi sebelumnya.

Bayu (25) salah satu warga yang berfoto di Jembatan Kuning mengatakan jembatan ini memiliki banyak kenangan dan cerita bagi masyarakat Palu.

Sebab, selain ‎bentuknya yang unik dan indah, Jembatan Kuning juga menjadi lokasi favorit masyarakat setempat.

Bila berada di Jembatan Kuning, kita bisa melihat pemandangan pegunungan di sisi barat dan Pantai Talise di bagian utaranya.

Karenanya, bagi para wisatawan yang datang ke ibukota Provinsi Sulawesi Tengah ini seolah belum lengkap bila tak melihat Jembatan Kuning.

"Ini memang menjadi ikon Palu. Banyak warga yang berhenti di jembatan ini untuk berfoto-foto melihat pemandangan yang ada," kata Bayu.

Dibawah jembatan sepanjang 300 meter ini adalah Sungai Palu yang airnya mengalir menuju Pantai Talise ‎yang menjadi lokasi wisata di kota ini.

Bayu menuturkan biasanya masyarakat memadati Jembatan Kuning pada sore hingga malam hari.

"Kalau malam itu lampunya berwarna warni sehingga pemandangan sangat indah dan cocok untuk foto-foto," ucap Bayu.

Selain keindahan tersebut, ada hal unik lain yang melekat dengan Jembatan Kuning ini.

Nugratma, warga Palu lainnya, menyebut kalau Jembatan Kuning menjadi tempat untuk menunggu kemunculan buaya kalung ban yang kerap terlihat disana.

‎Dikatakannya, buaya kalung ban adalah seekor buaya muara yang di lehernya dikalungi ban motor oleh orang tak bertanggungjawab sehingga penampilan hewan predator itu berbeda dengan yang lainnya.

"Buaya kalung ban itu memang sering terlihat dari Jembatan Kuning ini. Sekarang warga sini sudah menganggapnya sebagai ikon disini karena memang unik dan sudah dikenal," kata Nugratma.

Bahkan, lanjut dia, Panji si Petualang pun pernah berusaha untuk menangkap buaya tersebut namun tak berhasil.

"Jadi memang buaya kalung ban ini bisa dibilang sebagai ikon kota Palu," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini