"Sudah datang ke kantor BPBD untuk minta droping air bersih. Tapi belum ada distribusi air bersih ke sini sampai sekarang," tutur dia.
Mulyanto menambahkan, selain sumur-sumur warga, kekeringan juga melanda ratusan hektar sawah di wilayahnya.
"Ratusan hektare padi dan jagung juga kena dampak kekeringan," ucapnya.
Sementara itu, warga RT 4 RW 1, Roilah (40) mengaku bahwa sudah cukup terbiasa untuk mengambil air yang bersumber dari sungai kering itu.
Setiap hari, Roilah bersama warga lainnya harus mandi dan mengambil air dari sungai Cacaban yang berjarak sekitar satu kilometer dari rumahnya.
Kondisi debit air sungai itu sendiri sudah menyusut drastis.
"Sumur sudah kering jadi kesulitan untuk mandi, nyuci, masak, dan minum. Harus nyari ke sungai. Kalaupun di sumur ada airnya, sedikit sekali. Jadi, setiap hari ngambil air lima sampai enam kali ke sana (Sungai)," ujar Roilah. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Akibat Kekeringan, Warga Dermasuci Tegal Tempuh Kiloan Meter Untuk Cari Air Bersih