Setiap pagi, ia akan berlari mulai pukul 05.30 bersama teman-temannya yang lebih muda.
"Saya berlari setiap hari dan memastikan untuk cukup tidur dan diet yang baik," katanya.
"Usia hanyalah angka. Jika Anda mampu secara fisik, Anda harus terus berlari - tidak ada yang benar-benar menghentikan Anda," tandasnya.
Berhasil menjadi pelari maraton tercepat di dunia tak lantas membuat Jeannie berpuas diri.
Saat ini, ia sudah bersiap-siap untuk memecahkan rekor pribadinya sendiri, untuk mengikuti maraton di New York City.
Itu akan menjadi lomba maraton ke-117 bagi Jeannie. (*)