Laporan Wartawan Tribun Bali Ratu Ayu Astri Desiani
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Putu Miki Santara (21), warga Banjar Yeh Panas, Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Buleleng meregang nyawa setelah tubuhnya tersengat listrik sekitar pukul 12.00 WITA, Rabu (17/10/2018).
Ia tewas akibat tersengat listrik saat dirinya tengah asyik berpesta minum-minuman keras seperti arak dan tuak sembari berkaraoke, bersama dengan rekan-rekannya.
Pesta itu digelar di rumah milik Ketut Wertu, di Banjar Bukit Teledu, Desa Pemuteran. Diduga, aliran listrik menyengat tubuh korban Santara, saat dirinya tengah memegang mic (pengeras suara).
Menurut keterangan saksi di kepolisian, saat memegang mic, korban Sentana sempat bernyanyi.
Baru beberapa detik bernyanyi, korban Sentara tiba-tiba terjatuh dari tempat duduknya, dan tak sadarkan diri.
Ia jatuh dengan posisi masih memegang mic. Rekan-rekannya yang melihat kejadian ini pun bergegas menyelamatkan korban Sentana.
Namun saat tububnya disentuh, rekan-rekannya mengaku merasakan adanya sengatan listrik.
Hingga salah satu warga langsung mencabut kabel mic dari stop kontak, untuk kemudian melarikan korban Sentana ke Puskesmas II Gerokgak.
Kejadian ini pun kontan membuat kedua orangtuanya terpukul.
Kasubag Humas Polres Buleleng, Iptu Sumarjaya ketika dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut.
"Saat itu korban bersama dengan rekan-rekannya membantu tetangganya Ketut Wertu membuat taring dalam persiapan pernikahan. Setelah selesai memasang taring korban bersama teman-temannya mulai minum arak dan tuak sambil karaoke. Saat mic diambil oleh korban dan tiba-tiba dia terjatuh diduga karena kesetrum," terang Iptu Sumarjaya.
Saat ini, imbuh Iptu Sumarjaya, polisi masih melakukan penyelidikan untuk memastikan apakah benar korban Sentana tewas akibat tersengat listrik atau karena faktor lain.