Laporan Wartawan Tribun Jabar, Isep Heri
TRIBUNNEWS.COM, TASIKMALAYA - Ditemukannya anggur impor berformalin di daerah Jambi, badan perdagangan Kota Tasikmalaya melakukan inspeksi ke sejumlah pedagang buah, Jumat (19/10/2018) siang.
Petugas melakukan penyusuran di sejumlah pedagang buah yang biasa menjajakan buah-buahan di pinggir jalan.
Penyusuran dilakukan di sekitar kawasan Jalan Ir Djuanda, Jalan Padayungan, kemudian Jalan HZ Mustofa.
Dalam penyusuran kali ini, petugas mengambil beberapa sampel buah anggur yang dari para pedagang.
Kepala bidang Perdagangan Dinas KUMKM, Industri, dan perdagangan Kota Tasikmalaya, Uron mengatakan inpeksi dilakukan merupakan antisipasi sebagai bentuk pengawasan perlindungan komsumen di Kota Tasikmalaya.
"Kami membawa sampel dibeberapa kios dan penjual buah yang nantinya akan kami uji di laboratorium provinsi. Ini menyusul ada kekhawatiran anggur berformalin dan mengandung pestisida maka dari itu kami akan melakukan uji lab. Hasil lab keluar seminggu yang akan datang," Jelas Uron saat ditemui disela inspeksi.
Dia menuturkan anggur yang diperiksa ada beberapa jenis dan kebanyakan merupakan impor dari Cina.
"Nantinya kami akan melaksanakan pengawasan gabungan bersama dinas ketahanan pangan dan kepolisian jika uji lab menunjukan positif terkandung formalin," ujarnya.
Baca: Penjarahan besar-besaran: seluruh anggur di ladang digondol maling
Menurut pedagang hingga saat ini penjualan anggur masih berjalan normal.
Menurut keterangan Akbar (25) pedagang buah di Padayungan anggur merah impor Cina dijual seharga Rp 30 ribu perkilogramnya.
Dia menerangkan anggur impor ini memiliki daya tahan sekitar tiga hari.
"Anggur ini tahan dalam waktu tiga hari, kalau tidak laku tidak busuk tetapi tidak segar atau layu. Bisa dikembalikan pada pemasok bisa diuangkan atau dengan barang serupa," katanya.