Laporan Wartawan Tribun Jateng, Alaqsha Gilang Imantara
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Sebanyak 1.000 pelajar SMKN 2 Semarang membuat 500 karya mozaik gambar Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang terbuat dari kulit bawang putih dan pelepah pisang di SMKN 2 Semarang pada Kamis, (25/10/2018).
Atas prestasinya tersebut, SMKN 2 Semarang mendapat penghargaan dari Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (LEPRID).
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengatakan sebenarnya ada satu tindakan ekstra dimana anak-anak beserta gurunya mempunyai ide kreatif untuk menggambar.
Media yang digunakan yaitu triplek, kulit bawang, dan memecahkan rekor 500 lukisan.
"Guru memberikan ruang kepada siswa untuk bisa ekspresi diluar sekolah. Hari ini ada talenta yang bisa dirangsang untuk mereka berkreasi untuk didorong, bagus sih menurut saya," ungkapnya.
Ditambahkan Ganjar, tinggal kemarin pihaknya meminta untuk mengundang guru dari yang berbakat itu untuk memasukkan media bawang ke wajah.
"Tadikan wajahnya masih gambar atau lukisan yang digambar dari pensil atau ada yang berupa foto. Untuk peningkatannya, nanti coba dipindahkan wajahnya itu berasal dari kulit bawang. Tetapi, anak-anak itu kreatiflah," bebernya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Gatot Bambang Hastowo mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu pendidikan karakter bagi anak-anak melukis dengan memperdayakan limbah yaitu pelepah pisang dan bawang.
"Kegiatan ini luar biasa dan perlu ditingkatkan tidak hanya di SMKN 2, tetapi di SMK-SMK lain juga perlu diterapkan dengan kreasi-kreasi yang lain juga."
"Kegiatan ini perlu didukung sehingga nanti anak- anak kita dalam rangka menyambut revolusi industri 4.0 tidak hanya siap secara teknologi tetapi karakternya juga terbangun," bebernya.
Kepala SMKN 2 Semarang, Ahmad Ishom mengatakan kreasi dari anak-anak yang mana pihaknya mendukung kegiatan tersebut karena memang mendidik karakter anak menjadi kreatif.
"Mereka juga mempunyai wawasan bahwa sesuatu yang kelihatannya menjadi limbah bisa dimanfaatkan menjadi karya-karya yang mungkin bahkan bisa menjadi kerajinan dan bisa dijadikan komoditi," ujarnya.
Dia berharap kedepan anak-anak terus berkreasi mendapatkan pembelajaran dari kegiatan ini. (*)