Laporan Wartawan Tribun Medan M Andimaz Kahfi
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Suasana duka nampak di kediaman keluarga Capt Muas Effendi Nasution di Jalan Marelan Pasar IV Barat, Komplek Griya Bestari Permai Blok H2, Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan, Medan, Senin (29/10/2018).
Kepala Kantor Kesyahbandaran Otorita Pelabuhan Tanjung Pandan ini menjadi salah seorang penumpang pesawat Lion Air JT610 yang tadi pagi dinyatakan hilang kontak.
Teman dekat Muas saat sekolah, Bahri Effendi (59) mengatakan bahwa Muas dikenalnya orang yang baik sewaktu sekolah di SMA Negeri 2 Padangsidimpuan.
"Jadi kemarin 27-28 kita berjumpa kembali setelah 34 tahun berpisah. Kita adakan reuni alumni SMAN 2 Padangsidimpuan di Mes PT Socfindo. Ada hampir 40 orang yang datang," kata Bahri, Senin (29/10/2018)
Bahri menjelaskan bahwa dalam acara reuni tersebut, Muas sempat dapat hadiah dari permainan game yang dimenangkan.
Bahkan ia terlihat sangat gembira sekali dan tidak menyangka bakal jadi seperti ini akhirnya. Jadi kalau ada pertemuan kata teman-teman dia selalu donatur.
Muas pernah mengajak teman-teman ke Bangka dan membayar teman-teman semua dan difasilitasi hingga tempat penginapan.
Baca: Tim Gabungan Fokus Temukan Titik Jatuhnya Pesawat Lion Air JT-610
"Tidak ada firasat apa-apa, tapi dia gembira kali saya lihat. Pokoknya senang kalilah saya lihat dia," sebut Bahri.
Bahri menceritakan bahwa sewaktu sekolah sebenarnya Muas bukan tipe siswa yang begitu pintar.
Baca: Harvino Co-Pilot Pesawat Lion Air JT610, Satu-satunya yang Berhasil Jadi Pilot di Keluarga
Waktu sekolah orangnya sangat supel, kepintaran nggak menonjol tapi diatas rata-rata.
"Kita jumpa jumpa lagi setelah 34 tahun berpisah dan ini digagas juga olehnya, melalui sosial media Facebook," katanya.
"Jujur, terkejut sekali pas dengar kabar Lion Air jatuh itu. Langsung terpikir dengan Muas. Sempat coba hubungi hpnya tapi nomornya tidak aktif, ada lima kali dicoba dihubungi tapi tidak aktif," ujar Bahri. (cr9/tribun-medan.com)