TRIBUNNEWS.COM, MADIUN - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim, Selasa (30/10/2018), mendatangi kediaman pramugari Alfiani Hidayatul Solikha (19), korban pesawat Lion Air JT-610 di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.
Pantauan di lokasi, Tim DVI berada di Dusun Gantrung, Desa Mojorejo, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun untuk mengambil sampel rambut, darah dan kuku kedua orangtua Alvi.
Sampel itu digunakan untuk kepentingan identifikasi jenazah yang ditemukan.
Selain mengambil sampel darah, Tim DVI mengambil sampel kuku dan rambut orangtua Alvi.
Baca: Duka Ibunda Hazka, Kalau Jasadnya Ditemukan Ingin Dimakamkan di Blitar
Tim DVI juga meminta keterangan apa saja aksesoris yang terakhir kali dikenakan Alvi, serta tanda lahir, bekas luka, cacat tubuh, foto terbaru, berat dan tinggi badan.
"Untuk kepentingan identifikasi, Tim DVI Polda Jatim mengambil sampel darah dan rambut kedua orangtua korban. Selain bukti-bukti lain untuk bisa mendukung identifikasi jenazah korban," kata Kapolres Madiun AKBP I Made Agus Prasatya.
Menurut Made, pengambilan sampel darah dan rambut diperlukan untuk kelancaran identifikasi jenazah yang sudah ditemukan.
Made menambahkan, saat ini belum ada informasi tentang kondisi Alvi sehari pasca-jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 tujuan Jakarta-Pangkalpinang.
Polres Madiun masih menunggu informasi dari Posko Jakarta dan Karawang.
Made mengimbau kepada keluarga Alvi agar tabah dan kuat menerima apapun yang terjadi.
Selain itu, keluarga diharapkan berdoa agar Alvi segera ditemukan.
Hingga berita ini dikirimkan, Tim DVI masih berada di rumah korban dan meminta keterangan dari orangtua korban. (Rahadian Bagus)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Tim DVI Polda Jatim Ambil Sampel Darah Orangtua Pramugari Lion Air JT 610 di Madiun