Laporan Wartawan Tribun Jabar Andri M Dani
TRIBUNNEWS.COM, CIAMIS – Hujan yang menguyur terus menerus sehari-semalam memicu longsor, banjir, pohon rubuh, dan rumah ambruk setidaknya di 20 lokasi di wilayah Kabupaten Pangandaran, Selasa (6/11/2018).
Setidaknya 674 rumah terendam, banyak warga terpaksa mengungsi.
Abah Ema (58) tewas terseret arus Sungai Cisempur yang meluap.
Ia adalah warga Dusun Cisempur, RT 10/03, Desa Ciparanti Cimerak.
“Korban terseret arus Sungai Cisempur yang meluap tadi (kemarin, red) pagi pukul 07.00,” ujar Kepala BPBD dan Pemadam Kebakaran Pangandaran, Dr H Nana Ruhena, ketika dihubungi Selasa (6/11/2018).
Longsor dan banjir serta rumah ambruk dan pohon rubuh, ucap Nana, telah terjadi di 20 lokasi Selasa (6/11/2018) menyusul hujan lebat yang mengguyur sejak Senin (5/11/2018) siang.
Sebanyak 107 rumah yang dihuni 250 jiwa terendam banjir luapan Sungai Citonjong di Blok Cinerus, Dusun Cimanggu, RW 01, Desa Cikalong Kecamatan Sidamulih.
Banjir menggenang sejak pukul 02.00 Selasa dinihari. Banyak warga terpaksa mengungsi.
Di Dusun Sirna Galih, RT 01/04, Desa Limus Gede, Kecamatan Cimerak, rumah milik Turan ambruk pukul 04.30 setelah diguyur hujan lebat. Korban dan keluarganya selamat.
Di Dusun Sukasari dan Dusun Karangnangka, Desa Bojong Parigi, sebanyak 320 rumah terendam banjir.
Baca: Hingga Pagi Ini, Petugas Belum Temukan Dua Pelajar Tenggelam di Kanal Banjir Barat
Di Dusun Cimapag Alih RT 02/01, Desa Harumandala Cigugur, rumah milik Atang tertimpa tebing longsor, Selasa pukul 07.30.
Demikian pula di Dusun Sanghiyang Kalang, RT36/RW 03, Desa Batukaraas Cijulang. Pada waktu nyaris bersamaan, tebing longsormenimpa satu rumah warga.
Di Dusun Bantarkalong, RT04/11, Desa Sidomulyo, Pangandaran, rumah milik warga bernama Umyan tertimpa pohon rubuh Selasa sekitar pukul 06.00.