Laporan Wartawan Tribun Medan, Azis Husein Hasibuan
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Suasana duka pecah tatkala jenazah Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas V Muntok, Bangka Barat, Kapten Muas Efendi tiba di rumah duka Komplek Griya Bestari Permai, Medan, Sabtu (10/11/2018).
Kapten Muas Efendi merupakan salah satu korban kecelakaan pesawat Lion Air PK-LQP nomor penerbangan JT 610 yang jatuh di Tanjungpakis, Karawang, Jawa Barat.
Rombongan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menyerahkan jenazah Kapten Muas Efendi kepada keluarga.
Sebelumnya, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Rumah Sakit Polri berhasil mengidentifikasi 77 korban.
Jenazah Kapten Muas Efendi tiba di rumah duka sekira pukul 10.00 WIB.
Baca: Kisah Putri, Penyintas Gempa dari Perumnas Balaroa: Ayah Ibunya Meninggal Terjepit Tanah Terbelah
Anak, istri sanak saudara sudah menunggu Kapten Muas Efendi di depan rumah.
Mardiana Harahap, istri almarhum Kapten Muas Efendi terlihat menangis tersedu-sedu.
Perempuan berjilbab hitam ini tak kuasa menahan tangis ketika melihat jenazah suaminya yang sudah berada dalam peti jenasah.
Saat itu, perwakilan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut sedang menyampaikan takziah di depan rumah duka.
Tak berapa lama, Mardiana Harahap tak sanggup lagi berdiri.
Ia memutuskan duduk di bangku tak jauh dari jenazah suaminya.
Baca: 2 Minggu Sebelum Jadi Korban Lion Air Wahyu Sering Mendatangi Tempat Putri untuk Makan Siang Bareng
Melihat kondisi Mardiana Harahap, para keluarga korban tampak memberikan semangat sambil memeluk.
Setelah memberikan pernyataan turut berduka, jenazah Kapten Muas Efendi dibawa masuk ke rumah duka.
Mardiana Harahap yang masih terduduk di kursi, menyusul ke dalam rumah.
Ia tak sanggup melangkahkan kaki, sehingga harus dibantu oleh para keluarganya.
Saat berada di rumah, Mardiana Harahap masih saja terus menangis.
Ia terlihat menyandarkan kepala ke peti jenazah sambil berulang kali mengelusnya. (ase/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di Tribun-medan.com dengan judul Mardiana Harahap Peluk Peti Jenazah Capt Muas Effendi Nasution