News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

PWNU Jatim Tanggapi Sejumlah Pihak yang Mempermasalahkan Kiai Ma'ruf Amin Nyapres

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Ulama dan dzuriyah (anak-cucu) pendiri Nahdlatul Ulama (NU) menggelar halaqah (pertemuan) kedua, di kediaman KH Hasib Wahab Chasbullah, Ponpes Chasbullah Bahrul Ulum, Tambakberas, Jombang, Rabu (14/11/2018).

Pertemuan tersebut menyerukan agar PBNU menggelar Muktamar Luar Biasa (MLB) NU terkait pencalonan Kiai Ma'ruf Amin, sebagai Calon Presiden 2019 mendampingi Joko Widodo.

Terkait hal itu, KH Reza Ahmad Zahid Lc MA, Wakil Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur memberikan komentar.

Pria yang akrab disapa Gus Reza ini menjelaskan kondisi adanya kontroversial yang terjadi.

Gus Reza menjelaskan langkah yang ditempuh Kiai Ma'ruf Amin mencalonkan diri sebagai wakil presiden 2019 memang kontroversial, namun hanya dari sisi sikap saja.

"Dari sisi sikap artinya, saat beliau masih posisi rois syuria, dan diminta mewakili Presiden Joko Widodo, ini jadi fenomena kontreversial yang dirasakan kalangan NU."

"Sementara kalau dilihat dari sisi sistem dan prosedur dalam Nahdlatul Ulama, sudah sesuai dengan prosedur yang ada."

"Kalau menjabat rois syuria dan akan menjabat pemimpin negara itu wajib mencopot posisinya di NU, dan ini dilakukan beliau," terangnya, Rabu (14/11).

Sehingga Gus Reza mengatakan dari sisi prosedur dan keorganisasian tidak ada permasalahan karena sesuai AD/ART dan aturan main.

"Tapi yang dirasakan kalangan grass root sampai elit NU, yang dipandang justru kontroversial secara sikapnya saja."

"Tidak bisa dipungkiri bahwasanya dari kultural NU, memang ada yang sepakat dengan langkah beliau dan ada yang tidak sepakat. Tidak bisa kita pungkiri," tambahnya.

Gus Reza memberikan pengertian untuk pengurus atau orang yang berkhidmat di struktur NU, Kiai Ma'ruf Amin sudah mencalonkan diri, maka sudah lepas semua jabatannya rois syuriah.

Tinggal bagaimana masyarakat menentukan pilihan mana yang membawa kemaslahatan bangsa, negara, dan NU.

"Dipilih saja diantara dua calon yang ada. Saya positif, halaqah itu diadakan untuk menyikapi langkah Kiai Maruf Amin yang kontroversial. Tapi dari sistem sudah sesuai dengan peraturan," tambahnya.

Gus Reza menyampaikan jika ada sebagian kalangan yang meminta MLB, itu sudah jadi hak mereka, yang jelas dirinya tetap menghimbau kepada masyarakat bersikap dewasa atas pencalonannya kiai Ma'ruf Amin.

"Beliau juga berhak mencalonkan diri dan beliau juga punya punya hak melepas jabatan sesuai prosedur sesuai yang dietapkan AD/ART."

"Saya khawatir, kalau halaqah-halaqah yang mendekridiskan Kiai Ma'ruf mempunyai tujuan politis. Sehingga mengambing hitamkan NU," tutupnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini